JATIMTIMES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membangun rumah Mak Unah, warga Palembang yang tinggal di rumah reyot dan menyatu dengan kandang ayam.
Kisah Mak Unah sebelumnya diangkat oleh berbuatbaik.id dan membuat sejumlah pejabat daerah setempat hingga pejabat tinggi Indonesia tersentuh hatinya.
Baca Juga : Inspirasi Tampil Elegan dengan Balutan Dress Kekinian untuk Hijabers, Ada yang Casual
Mendapatkan informasi seperti itu, Presiden Jokowi menemui Mak Unah untuk melihat kondisinya secara langsung.
Pada pertemuan itu, Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kapolrestabes Palembang menyaksikan langsung janji Jokowi untuk membangunkan rumah baru yang layak untuk Mak Unah.
Sebelumnya, Kapolda Sumsel Irjen Toni Harmanto lebih dahulu bertemu Mak Unah. “Iya benar, dari pertemuan kita kemarin dengan Mak Unah di Bandara, Pak Presiden mau membangunkan rumah layak untuk beliau (Mak Unah),” kata Kapolda Sumsel Irjen Toni Harmanto melalui Kapolrestabes Palembang Kombes Mokhammad Ngajib, Selasa (25/1/2022) kemarin.
Ngajib menjelaskan bahwa Jokowi tersentuh hatinya usai bertemu langsung dengan Mak Unah. Oleh karena itu, Jokowi pun memberi arahan kepada Polda Sumsel khususnya Polrestabes Palembang untuk segera melaksanakan program bedah rumah terhadap Mak Unah.
“Jadi, terhadap kekurangan dari Mak Unah itu, beliau Pak Jokowi ingin kita segera membuatkan rumah untuk Mak Unah,” kata Ngajib.
Rencananya, rumah untuk Mak Unah itu akan segera dibangun di tanah hibah seluas 10x10 meter persegi, di kawasan Kecamatan Kalidoni, Palembang. Tempat tersebut tak jauh dari kediaman Mak Unah saat ini. Perlu diketahui Mak Unah saat ini masih menumpang tinggal di tanah orang.
“Kebetulan ada masyarakat yang mau menghibahkan tanahnya 10x10 meter. Tanah hibah itulah yang kita pakai untuk membuatkan Mak Unah rumah,” terang Ngajib.
Sebagai informasi, kisah Mak Unah diangkat oleh platform berbuatbaik.id. Mak Unah tinggal bersama sang adik di rumah papan berukuran 3x3 meter. Rumah tersebut sebenarnya hanya rumah pinjaman.
Baca Juga : Ketua DPD Golkar Jatim Serahkan Bantuan Renovasi Tempat Ibadah dan MCK Portable
Bahkan tempat itupun terlihat kian tak nyaman karena di bawah rumahnya terdapat kandang ayam, sehingga bau kotoran ayam menyeruak ke mana-mana. Disitu, Mak Unah pun tak punya perabotan yang layak, bahkan untuk memasak mak Unah menggunakan tungku dan berbahan masih serba tanah liat.
Nenek ini pun diketahui sudah tak berkegiatan dan sehari-hari dibantu masyarakat sekitar. Beruntung, sang adik yang juga tinggal di rumahnya ditawari bekerja menjadi buruh bangunan dan mendapat upah Rp 60 ribu per hari.
Penderitaan nenek ini pun semakin kentara saat hujan tiba. Mereka yang cuma tidur beralas tiker karung sering kedinginan. Rumahnya pun terkadang limbung saat hujan angin menerpa gubuk ini hingga Mak Unah selalu merasa was-was dan ketakutan. Bahkan penghuni di dalamnya kebasahan.
Tak hanya rumah Mak Unah yang bernasib menyedihkan. Lansia ini harus berjuang untuk makan sehari-hari.
Saat ditemui relawan berbuatbaik.id beberapa waktu lalu, Mak Unah mengeluhkan kepalanya pusing dan meminta sedekah untuk membeli obat. Tapi setelah digali lebih dalam, ternyata Mak Unah belum makan hingga kepalanya pening.
