JATIMTIMES - Ada hal menarik di Kantor DPRD Kota Malang. Tempat wakil rakyat ini memfasilitasi ruang yang ramah bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Jika memasuki area DPRD Kota Malang, pengunjung akan bisa menemui ruangan di pojok kiri. Ruangan tersebut diberi nama Pojok UMKM, yang secara khusus dipersembahkan untuk pameran produk-produk lokal pelaku UMKM di Kota Malang.
Baca Juga : Selamat! Berikut Nama-Nama Pemenang Program Undian Dua Puluh Dua Satu Graha Bangunan
Berbagai produk, mulai dari kaus khas bertuliskan Malang Heritage, kaus tie dye, totebag, hingga pernak-pernik oleh-oleh khas Kota Malang, hadir di Pojok UMKM ini.
Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika mengatakan, Pojok UMKM ini bagian dari upaya terus mengenalkan produk lokal lebih luas. Khususnya buatan para disabilitas.
"Pojok UMKM ini kecil, kita buat untuk pameran. Kita terinspirasi setelah pameran kerajinan disabilitas saat Hari Disabilitas Internasional itu. Ini bentuk kita ingin mewadahi mereka karena produk-produk mereka bagus-bagus," ujarnya, Kamis (20/1/2022).
Made menjelaskan, produk buatan anak disabilitas perlu support lebih untuk sama-sama bersaing dengan pelaku UMKM profesional. Dengan hadirnya ruang ini, setidaknya para tamu dari anggota DPRD Kota Malang akan bisa ikut mampir melihat dan bisa ikut melariskan produk lokal.
"Kalau mereka dibiarkan bersaing dengan produk UMKM yang profesional, mereka akan kesulitan. Sehingga, kita mewadahi mereka. Setidaknya produk mereka bisa dipamerkan, di-display. Kemudian ada perhatian dari dewan, tamu-tamu yang hadir, supaya ekonomi bangkit lagi dan produk mereka diakui," jelasnya.
Baca Juga : Perkuat Sinergitas, BPJAMSOSTEK Blitar Bersama Mayangkara Group Berikan Santunan Jaminan Kematian
Langkah ini, sambubg Made, juga sebagai salah satu mendukung ekonomi kreatif di Kota Malang dan Malang Raya. Sehingga, semua buatan lokal tak hanya mengacu pada pelaku UMKM profesional, namun juga menyasar kepada anak disabilitas.
"Ini juga bagian dari ekonomi kreatif (ekraf). Saya ingin ekraf ini juga bisa menyasar ke anak-anak disabilitas agar berkembang. Jadi, bagaimana pengembangan-pengembangan produk mereka mendapat perhatian," pungkasnya.
