JATIMTIMES - Tiga sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) di Jalan Bandung, Kota Malang, yakni MAN 2 Kota Malang, MIN 1 Kota Malang, dan TK BA Restu kembali melakukan pembelajaran daring. Hal tersebut dibenarkan Kepala Kemenag Malang, Dr Muhtar Hazawawi, MAg.
"Sampai hari ini yang kita lakukan daring MAN 2, MIN 1 dan BA Restu," jelasnya, Kamis, (20/1/2022).
Hal itu dilakukan lantaran beberapa siswa pada sekolah tersebut telah terpapar Covid 19. Sehingga pihaknya melakukan langkah-langkah dengan melakukan sistem pembelajaran daring untuk menghindari penyebaran Covid-19 yang lebih luas lagi.
Baca Juga : Kasus Covid-19 di Kota Malang Kembali Naik, Klaster Sekolah Mendominasi
"Sesuai aturan, kalau sudah ada salah satu yang terpapar dilakukan lockdown atau pembelajaran daring selama 14 hari," jelasnya.
Nantinya, pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan upaya-upaya untuk pencegahan penyebaran Covid-19, tracing dan yang lainnya. Pihaknya berharap, dengan berbagai upaya yang dilakukan bisa mencegah penyebaran covid 19 di sekolah-sekolah lingkungan Kemenag.
"Sementara masih tiga (sekolah) ini saja), tapi harapan kami ini tidak meluas," jelasnya.
Pihaknya ingin memastikan jika semua sekolah aman terlebih dahulu, sebelum nantinya pembelajaran offline dimulai kembali.
"Kalau belum aman, tentunya (pembelajaran offline) tidak, tetap lewat jaringan lagi," ungkapnya.
Baca Juga : Kemensos Lakukan Perampingan Jabatan, Tri Rismaharini Minta Peksos Lebih Aktif
Sebelumnya, informasi yang dihimpun, 37 siswa MAN 2 Malang, 1 Siswa MIN 1 Malang terindikasi terpapar Covid 19. Akan tetapi, pihak Kemenag belum menjelaskan secara detail terkait jumlah siswa yang terpapar pada masing sekolah.
Pantauan di lapangan, memang tiga sekolah tersebut nampak sepi dari aktifitas pembelajaran. Gerbang sekolah nampak sedikit terbuka, akan tetapi yang ada hanyalah para sekuriti yang tengah berjaga.
Sementara itu, Kepala MAN 2 Kota Malang M. Husnan mengatakan, dari hasil swab antigen yang dilakukan kepada 600 warga MAN 2 Kota Malang, tercatat ada 37 warga yang dinyatakan positif. Dengan rincian 3 guru, 28 siswa putri, dan 6 siswa putra. Semuanya dinyatakan positif setelah melakukan swab antigen.
