free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Harga Minyak Goreng Terus Naik, Bulog Bondowoso: Surat Penugasan Operasi Pasar dari Pusat Belum Turun

Penulis : Abror Rosi - Editor : Dede Nana

18 - Jan - 2022, 23:58

Placeholder
Fofo: Istimewa

JATIMTIMES - Harga minyak goreng di Bondowoso terus mengalami peningkatan drastis. Per liternya naik hingga Rp 20 ribu. Kendati demikian, operasi pasar untuk stabilitas harga minyak goreng belum dilakukan.

Kepala Sub Bulog Divre Bondowoso-Situbondo Rudy Prasetyo mengatakan, berdasarkan hearing di DPR RI beberapa waktu lalu memang  Bulog dan holding pangan yang ditunjuk untuk melakukan operasi pasar minyak goreng. Namun, untuk yang di daerah masih menunggu penugasan dari Bulog pusat terkait rencana minyak goreng seharga Rp 14 ribu. Karena, hingga saat ini ketentuan tersebut belum juga turun ke daerah. Hanya berupa infomasi tak tertulis saja. 

Baca Juga : Razia Pengendara, 7 Pelanggar Prokes Berhasil Dijaring Satgas Covid-19 Tulungagung 

 

"Di pusat pun penunjukan suratnya belum diserahkan ke Bulog. Surat penugasannya itu, jadi boleh dikatakan masih wacana," ujarnya. 

Di lain sisi, untuk Bulog Bondowoso masih kesulitan menggelar operasi pasar minyak goreng secara mandiri. Tanpa ada intervensi dari Pemerintah Pusat. Karena kondisi stok minyak goreng di gudangnya sudah habis untuk operasi pasar November hingga Desember 2021 lalu. Sementara jika melakukan pengadaan minyak goreng harganya juga masih sangat tinggi. 

"Jadi tak memungkinkan Bulog (di daerah) melakukan operasi pasar minyak goreng tanpa ada intervensi dari pemerintah," tuturnya. 

Disinggung tentang operasi pasar, kata Rudy, selama ini pihaknya telah rutin melakukan operasi pasar. Bahkan saat ini operasi pasar tersebut sedang dilakukan di beberapa pasar. Seperti pasar Induk dan Pasar Wonosari. Namun memang hanya komoditi beras, gula, tepung, dan lainnya. 

Berbeda dengan minyak goreng, stok beras di Vulog Bondowoso-Situbondo dipastilan aman hingga pertengahan 2022. Di Gudang Bulog Situbondo masih masih ada 5.500-an ton, dan di Bondowoso ada 6.500 ton. Jumlah ini pun diprediksi masih akan bertambah, karena pada April akan kembali melakukan pengadaan. Dengan jumlah itu, pihaknya sendiri memastikan kendati nanti tiba-tiba terjadi lonjakan harga beras pun siap untuk melakukan operasi pasar. 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso Totok Haryanto mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Bulog Bondowoso. Karena memang untuk operasi pasar minyak goreng yang ditunjuk adalah Bulog. 

Baca Juga : Positif HIV AIDS, Pemuda di Blitar Akhiri Hidup dengan Gantung Diri 

 

"Sepertinya sampai saat ini masih belum (operasi pasar minyak goreng, red)," tuturnya. 

Sementara itu, seorang ibu rumah tangga di Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso Novela Yuni mengaku, bahwa kenaikan ini memukul berat dompetnya. Pasalnya, sehari-hari masakan keluarga mayoritas digoreng. "Ya gimana lagi, harganya biasanya saya beli seperempat Rp 3 ribuan. Sekarang sudah Rp 5 ribuan. Ya harus mengencangkan ikat pinggang sekarang," katanya. 

Sementara itu, Nizam Warga Desa Kasemek, Kecamatan Tenggarang mengaku, bahwa gorengan yang biasa dibelinya kini ukurannya mengecil. "Kemarin saya tanya ke penjual gorengan langganan saya, kalau dinaikkan gorengannya nanti tidak ada yang beli. Jadi ya biar tetap mencukupi, maka ukurannya yang kita kecilkan," pungkasnya.


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Abror Rosi

Editor

Dede Nana