JATIMTIMES - Bupati Malang Sanusi masih terus memantau perkembangan warga RT 2 RW 10 Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang yang terdeteksi positif Covid-19 varian Omicron. Saat ini, yang bersangkutan bersama anak dan ibu kandungnya juga tengah menjalani isolasi di Rusunawa Kepanjen Kabupaten Malang.
Sanusi memastikan bahwa dari tiga warga Desa Banjarsari tersebut, hanya 1 orang yang positif Omicron. Sedangkan dua lainnya, yakni anak dan ibu kandungnya diketahui hanya positif Covid-19, sehingga tetap harus dibawa ke Rusunawa Kepanjen untuk menjalani isolasi.
Baca Juga : Termasuk Malang, Berikut 7 Daerah di Indonesia yang Laporkan Kasus Covid-19 Varian Omicron
"Satu yang Omicron, yang dua Covid-19 biasa. Yang Omicron satu, sebelumnya domisili dan kerja di Trenggalek," ujar Sanusi saat ditemui di Kantor Kecamatan Singosari, Minggu (16/1/2022).
Pihaknya masih belum dapat memastikan, terkait dari mana asal penularan Omicron kepada pasien tersebut. Hanya saja, hingga saat ini pihaknya masih mengoptimalkan tracing dan testing. Terutama kepada warga yang diketahui memiliki kontak erat dengan yang bersangkutan.
Dari laporan yang ia terima, sejauh ini sudah ada sekitar 20 orang yang sudah dilakukan Tracing dan Testing. Dan ia memastikan, dari 20 orang tersebut, semua hasil tesnya negatif. "Kalau antisipasi secara umum ya ini vaksin kita tingkatkan sampai bisa 100 persen. (Vaksin) booster kita jalankan. Tracing kita kejar, sama kalau ada yang positif kita karantina di safe house. Karena selama ini kita nol kasus," terang Sanusi.
Selain itu, saat ini di kawasan RT 2 RW 10 juga masih dilakukan penyekatan secara lokal. Penyekatan tersebut sebagai langkah antisipatif untuk membatasi masyarakat yang akan masuk atau keluar. "Ya paling tidak sampai pasien ini negatif," tegas Sanusi.
Baca Juga : 5 Bangunan di Kota Batu Diusulkan sebagai Cagar Budaya
Pihaknya juga belum dapat memastikan apakah hal itu nantinya dapat berdampak pada kelonggaran-kelonggaran yang sudah dilakukan sesuai dengan PPKM Level 1 di Kabupaten Malang sejak beberapa pekan terakhir. "Ya kalau kelonggaran nanti berjalan saja. Kalau pendidikan, misalnya ada yang terindikasi positif akan kita liburkan satu minggu," pungkas Sanusi.