JATIMTIMES - Pemadaman aliran listrik secara tiba-tiba oleh PLN area Bojonegoro rayon Jatirogo mencakup 7 kecamatan yakni Kecamatan Jatirogo, Kenduruan, Bangilan, Senori, Singgahan, Tambakboyo, Bancar, Kabupaten Tuban pada waktu malam atau siang hari. Sejumlah pelanggan pun mengeluhkan pemadaman tersebut.
Seperti dikeluhkan oleh Yani (30) warga kecamatan Singgahan, Kamis (06/01) malam. Pemadaman tanpa pemberitahuan pihak terkait itupun, menyebabkan suasana rumah dan lingkungan tempat tinggalnya gelap gulita. Pasalnya dia tak mempunyai perbekalan lilin atau lampu gas, sebagai pelita penerangan rumah. "Ngak tahu sering mati lampu tiba-tiba seperti ini dan kadang bisa berjam- jam," terangnya.
Baca Juga : Baru Dapat Lahan, 1 Warga Terdampak Banjir Bandang Kota Batu Baru Akan Bangun Rumah
Di tempat berbeda Kecamatan Senori keluhan juga disampaikan pelanggan lewat cuitan media sosial yang menghiasi dinding history aplikasi Wattsaap. “Kembali PLN melakukan pemadaman tanpa pemberitahuan sebelumnya,"tulis salah satu pelanggan Topik
Tidak cuma itu, Netizen pun juga menuliskan history di nomornya yang ditujukan menteri BUMN Erick Thohir, yang meminta perhatian terhadap pemadaman listrik yang kerap terjadi di pedesaan. "Pak Erick Lampu PLN mota mati tolong perhatiannya," tulis Amin yang juga pedagang kali lima di pinggiran kota Bangilan dan Senori.
Keluhan para pelanggan tersebut cukup beralasan sebab, data dikumpulkan dari beberapa kecamatan wilayah Rayon Jatirogo, yang dipasok dari area Bojonegoro, di awal bulan Januari 2022 tercacat tiga kali pemadaman dilakukan tanpa adanya pemberitahuan PLN area Bojonegoro unit atau rayon Jatirogo tersebut. "Sudah tidak terhitung beberapa kali. Sangking seringnya padam PLN," terang Amam kepada Jatim TIMES.
Baca Juga : Rumah Pratama Arhan Didatangi Dua Wanita Muda Bawa Bunga Bucket
Sayangnya, saat Jatim TIMES mencoba menghubungi terpisah Manager PLN area Bojonegoro Rayon Jatirogo, Treisia Putra perihal keluhan pelanggan dan sebab - musabab kerap kali pemadaman listrik yang mengganggu aktivitas rumah tangga dan pelaku ekonomi kecil di pedesaan, pejabat berwenang tidak merespon pesan yang dikirimkan.
