JATIMTIMES - Program Konservasi Mangrove Biru Kalimireng di Desa Manyar Sidomukti, Kecamatan Manyar, Gresik, terus menjadi fokus PT Cargill Indonesia -Cocoa & Chocolate Gresik.
Salah satunya dengan melanjutkan aksi tanam kedua 1.000 pohon mangrove bekerja sama dengan Yayasan Esa Khatulistiwa, Biologi ITS Surabaya dan pemerintah desa.
Baca Juga : Berusia Hampir Setengah Abad, PPP Jatim Tepis Kesan Partai Jadul dengan Garap Basis Milenial
Penanaman kali ini, mangrove jenis Rizophore dan Avicenia ditanam di sepanjang jalan pintu masuk wisata Mangrove Kalimireng Desa Manyar Sidomukti.
Kegiatan ini rangkaian program yang bertajuk Penguatan Mangrove Kalimireng sebagai Zona Konservasi, Edukasi dan Rekreasi untuk percepatan SDG’s Desa.
Program tersebut melibatkan stakholder terkait. Pemerintah desa, DLH, Bappeda, Dinas Pendidikan, Kemenag, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, BPDASH Solo, Satpol Air, Tokoh Agama, Toko Masyarakat dan relawan lingkungan.
“Dua jenis mangrove ini bisa dimanfaatkan kedepannya untuk pewarna alami dan tepung. Selain bermanfaat untuk menjaga populasinya juga untuk menambah estetika lokasi wisata,” ungkap Adi Suprayitno Admin and Relations Manager PT. Cargill Indonesia, Kamis (6/1/2022).
Suprayitno menjelaskan, Desa Manyarsidomukti merupakan salah satu desa yang berada dalam kawasan ekonomi esensial yang sedang tumbuh secara ekonomi sejak ditetapkan sebagai zona perdagangan internasional oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik.
Oleh sebab itu, perlu penguatan strategi pembangunan desa dengan memperhatikan keterikatan sektor sosial, ekonomi dan lingkungan (SDGs Desa).
"Salah satunya adalah keberadaan mangrove di Kalimireng harus tetap terjaga guna kelestarian lingkungan, penyeimbang polusi industri, ekosistem ikan, dan menjaga degradasi lahan pesisir," imbuhnya.
Baca Juga : Sasar 770 Anak, BIN Jatim Gandeng Dinkes Gelar Vaksinasi di LPI SD BAS Tuban
Sementara itu, Manager Program Yayasan Esa Khatulistiwa, Sriyanto menyebut, salah satu pilar program Mangrove Biru adalah penguatan zona konservasi di Sungai Kalimireng dengan pengkayaan jenis-jenis mangrove yang sudah mulai punah populasinya.
"Hasil identifikasi Pokmaswas Kalimireng tercatat ada 25 jenis mangrove di sepanjang sungai, tapi banyak jenis yang populasinya terancam punah disebabkan aktivitas manusia sendiri," ungkapnya.
Sedangkan perwakilan dari Biologi ITS Surabaya, M Muryoni mengatakan, akan melakukan uji salinitas untuk mengetahui adaptasi mangrove. Juga mengetahui tingkat kesehatan mangrove serta menghitung stock carbon untuk mengetahui kemampuan Mangrove di awal program dalam menyerap CO2.
Diketahui, penanaman pertama sebanyak 1.000 pohon mangrove digelar pada Kamis 28 Oktober 2021 di Balai Nelayan Desa Manyar Sidomukti. Dihadiri Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah.
Program Mangrove Biru Kalimireng akan berupaya konservasi seluas 5 Ha. Pembibitan dan penanaman jenis mangrove sebanyak 6000 dengan 20% bibit mangrove jenis baru yang akan dimonitoring dan evaluasi selama 18 bulan kedepan.