JATIMTIMES - Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mubarok Banyuwangi melaksanakan ujian modul pendidikan kesetaraan bagi warga belajarnya, Minggu 26/12/2021.
Tampak Warga Belajar (WB) PKBM yang beralamat Jl. Imam Bonjol No.10 Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi tersebut sibuk mengikuti ujian. Yang menarik, ujian modul pendidikan kesetaraan itu menggunakan ponsel berbasis android beraplikasi setara daring dalam pelaksanaan ujiannya.
Ketua PKBM Mubarok, Zaki Al Mubarok, M.Si menuturkan, Pelaksanaan ujian modul pendidikan kesetaraan ini mulai tanggal 24 Desember dan 26 Desember 2021 secara online dan offline. "Untuk ujian online kita menggunakan aplikasi setara daring yang merupakan aplikasi dari Kementerian Pendidikan," katanya.
Akan tetapi, lanjut dia, bagi warga belajar (WB) yang mengalami kesulitan, karena mungkin belum familiar dengan smartphone atau bahkan terkendala sinyal dan pengetahuan dapat hadir untuk mengikuti ujian secara online di PKBM.
"PKBM Mubarok Kampus 1 Tegalsari maupun Kampus 2 di Maron Genteng kami memberikan fasilitas Wifi dan melayani WB supaya mudah dan lancar mengikuti ujian modul kesetaraan. Intinya kami siapkan kelancarannya," terang Gus Zaki.
Namun demikian, ia mensyaratkan, peserta didik yang dapat mengikuti ujian modul semester ganjil tahun ajaran tahun 2021/2022 ini adalah peserta didik yang memenuhi syarat kehadiran tujuh puluh persen.
Lanjut pria yang juga Ketua LP Ma'arif NU Banyuwangi itu, pelaksanaan ujian modul kesetaraan tersebut merupakan ikhtiar bersama Pemkab Banyuwangi dalam meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan bagi semua kalangan. Termasuk membangun infrastruktur dan membangun SDM yang mumpuni sekaligus menyiapkan generasi masa depan yang lebih gemilang memiliki kompetensi, integritas dan berdaya saing tinggi.
"Hal ini juga sebagai tindak lanjut program Akselerasi Sekolah Masyarakat (AKSARA) yang telah di luncurkan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani untuk memfasilitasi warga berusia dewasa yang belum menamatkan pendidikan hingga tingkat SMA. Mereka diikutkan pendidikan kesetaraan, baik pada jenjang kesetaraan SD (paket A), kesetaraan SMP (paket B) dan SMA (paket C) di seluruh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat termasuk PKBM Mubarok," tandas Gus Zaki.
Sementara tutor PKBM Mubarok, Ulya Ilmaya menurutnya ujian modul berbasis komputer dan android sangat praktis dari pada ujian berbasis kertas. "Pada ujian sebelumnya, kita butuh biaya cukup banyak dalam pembuatan soal, seperti kertas, tinta, biaya cetak dan lain sebagainya, saat ini perkembangan IT kian maju, lembaga pendidikan terus berinovasi dan hasilnya lebih hemat," imbuh tutor matematika itu.
Selain itu, kata Maya, para WB juga lebih mudah dalam mengerjakan soal. Melalui google form yang dikirim tutor pembimbing, mereka cukup mengeklik jawaban yang benar dan hasil ujian tiap peserta tersimpan otomatis dalam database dan juga bisa langsung diketahui oleh tutor maupun peserta.
Salah satu warga belajar Fauzan mengaku tidak ada kendala sama sekali dalam mengikuti ujian. "Alhamdulillah semua lancar, meskipun saya mengerjakan ujian pakai HP, namun semua dapat saya kerjakan tanpa kendala," pungkas Fauzan.