free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Taneyan Lanjhang, Rumah Adat Madura Simbol Keharmonisan Keluarga

Penulis : Syaiful Ramadhani - Editor : Yunan Helmy

08 - Dec - 2021, 20:23

Placeholder
Foto: ruangarsitek

JATIMTIMES - Indonesia sangatlah kaya akan keberagaman, baik budaya, suku, ras, dan agama. Selain itu, di Indonesia terdapat banyak sekali rumah adat yang berbeda-beda di setiap daerah.

Berbagai rumah adat di setiap daerah tersebut tentunya juga memiliki keunikan, fungsi, dan ciri khas masing-masing. Keanekaragaman inilah yang membuat Indonesia menjadi negara yang kuat.

Baca Juga : Kemenparekraf Nobatkan Desa Tamansari di Banyuwangi Jadi Desa Wisata Berkelanjutan

Salah satunya rumah adat Madura yang berada di Provinsi Jawa Timur. Rumah adat Madura keberadaannya masih lestari hingga sekarang dan menjadi salah satu bukti bahwa masyarakat Madura sangat menjunjung tinggi nilai budaya dan tali kekerabatan. 

Hampir di berbagai pelosok Pulau Madura, masih terpelihara dengan rapi deretan rumah adat khas Madura. Uniknya, mereka mempunyai pemukiman khusus yang menjadi lingkungan tempat tinggal keluarga besar. Mereka menyebutnya sebagai "Taneyan Lanjhang".

Penasaran bagaimana wujud rumah adat Taneyan Lanjhang? Kali ini Jatimtimes.com akan mengulas rumah adat suku Madura Taneyan Lanjhang. 

Filosofi Rumah Taneyan Lanjhang

Taneyan Lanjhang merupakan sebuah rumah adat Madura yang tersusun dari beberapa rumah dan penghuni yang ada di dalamnya masih memiliki ikatan keluarga. 

Sikap kekeluargaan masyarakat Madura sangat terasa di Taneyan Lanjhang ini. Bahkan dalam satu kelompok rumah bisa terdiri dari 2 hingga 10 rumah dan dihuni oleh sepuluh keluarga.

Menjunjung tinggi kekeluargaan merupakan ciri khas masyarakat Madura. Simbol-simbol yang mendukung hal tersebut terlihat dari rumah adat Madura yang sebagian besar masih terawat rapi dan dilestarikan hingga saat ini. Letak rumah adat sangat berdekatan dengan lahan garapan, sumber mata air atau sungai.

Ciri Khas Rumah Taneyan Lanjhang

Taneyan Lanjhang  artinya halaman yang panjang. Secara istilah, Taneyan Lanjhang adalah halaman depan rumah orang Madura yang cukup panjang. Mereka tinggal bersama di sebidang tanah dengan deretan rumah yang masih memiliki relasi keluarga, sanak saudara, atau kerabat.

Halaman depan yang panjang atau yang dikenal dengan Taneyan Lanjhang merupakan ciri khas rumah adat Madura. Taneyan Lanjhang memiliki komponen di antaranya rumah induk atau rumah utama, langgar, kandang, dapur, serta pekarangan (taneyan).

Taneyan Lanjhang termasuk ke dalam salah satu pemukiman etnis Madura yang sangat dijaga sekali oleh setiap penghuni yang ada di dalamnya. Rumah yang satu dengan rumah lainnya berjarak lumayan dekat. Biasanya hanya dibatasi oleh pekarangan. 

Rumah adat Madura dihuni oleh satu keluarga yang masih memiliki ikatan darah. Di sekitar rumah ditanami banyak pohon seperti semak-semak, bambu, dan lain-lain. Bambu ini selain sebagai pagar hidup atau pembatas Taneyan Lanjhang juga berfungsi sebagai pelindung dari tiupan angin kencang.

Pekarangan atau taneyan tidak memiliki pagar. Setiap warga lain yang akan berkunjung harus melewati jalan atau pintu yang sudah tersedia. Bahkan orang baru pun harus melakukan hal ini karena akan dianggap tidak sopan jika tidak melewati jalan yang sudah ada.

Rumah adat Madura ini hanya memiliki satu pintu masuk yang terletak di depan rumah. Hal ini bertujuan agar pemilik rumah dapat mengontrol aktivitas keluar masuk anggota keluarga. Pintu ini dihiasi dengan ukiran khas Madura, dengan warna hijau dan merah yang merupakan simbol kesetiaan dan perjuangan.

Taneyan Lanjhang terbentuk dari sejumlah rumah yang tersusun sejajar dengan rumah induk di bagian tengah. Rumah induk ini ditandai dengan dua jengger ayam yang menghiasi atap rumah adat Madura dengan posisi berhadapan seperti nisan.

Hiasan ini dimaksudkan agar pemilik rumah mengingat kematian yang pasti akan dialami oleh setiap makhluk hidup. Rumah utama atau rumah induk ditempati oleh orang tertua dalam keluarga. Orang tertua ini disebut kepala somah. Kepala somah seperti raja kecil di dalam Taneyan Lanjhang. Dia merupakan orang yang mengontrol semua kebijakan keluarga, terutama yang menyangkut pernikahan.

Bagian Rumah Taneyan Lanjhang

Sama seperti rumah adat lainnya, Rumah Adat Madura dibuat dengan memiliki bagian-bagian yang berbeda. Setiap bagian mempunyai fungsi dan latar belakangnya, sehingga tidak dibuat secara sembarangan. Di bawah ini adalah beberapa bagian rumah adat Madura yang perlu Anda ketahui:

1. Halaman atau Taneyan

Taneyan atau pekarangan merupakan ruang utama yang berada di tengah-tengah rumah adat Madura. Taneyan merupakan ruang terbuka yang berfungsi sebagai tempat sosialisasi antaranggota keluarga, tempat melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, sebagai tempat melakukan ritual keluarga, tempat bermain anak, dan kegiatan lainnya.

Taneyan memiliki kelebihan sebagai tempat komunikasi dan mengikat hubungan satu keluarga dengan keluarga lain. Peran taneyan menjadi sangat penting karena di sinilah kekeluargaan dan kebersamaan dibangun.

2. Tempat Ibadah Langgar

Baca Juga : Peduli Korban Erupsi Gunung Semeru, Mahasiswa Pamekasan Galang Dana

Setiap rumah adat Madura dilengkapi dengan musala. Musala ini selain berfungsi sebagai tempat salat, juga menjadi tempat kepala somah mengawasi orang-orang yang keluar masuk pekarangannya. Orang Madura menyebut tempat persembahyangan ini sebagai langgar.

Langgar di Madura merupakan sesuatu yang sangat penting karena masyarakat Madura adalah pemeluk agama yang sangat kuat. Langgar merupakan simbol ketaatan beragama masyarakat Madura. Lokasinya berada di sebelah barat yang dalam Islam berarti menghadap kiblat. Selain digunakan sebagai tempat peribadatan, langgar juga berfungsi untuk menjaga ternak dan melindungi hasil panen.

Langgar juga digunakan sebagai pusat kegiatan laki-laki. Bisa menjadi tempat bekerja pada siang hari, tempat menerima tamu, serta tempat istirahat bagi laki-laki. Langgar juga biasa digunakan untuk aktivitas sehari-hari serta tempat belajar agama bagi penghuni Taneyan Lanjhang.

3. Rumah atau Bangunan Utama

Rumah utama atau bangunan utama yang ada pada rumah adat Madura biasanya dihuni oleh orang tertua yang ada pada seluruh keluarga yang ada di kumpulan rumah tersebut. Jika dilihat dari ukuran, rumah atau bangunan utama memiliki ukuran dengan lebar sebesar 6.6 meter dan panjang hingga 11 meter.

Cara membedakan bangunan utama dari bangunan umum lainnya adalah dengan adanya jengger ayam sebagai tanda yang membedakan. Bangunan utama juga biasanya akan terlihat lebih besar dan mewah dibandingkan dengan bangunan lainnya.

4. Dapur untuk Memasak

Letak dapur dalam rumah adat Madura bisa berada di samping atau belakang rumah, di samping langgar ataupun bersebelahan dengan kandang ternak. Dapur tidak hanya sebagai tempat untuk mempersiapkan makanan, tetapi juga berfungsi sebagai lumbung atau tempat menyimpan hasil panen. Ukuran dari sebuah dapur juga tidak terlalu luas dan biasanya lokasi pembangunan dari dapur akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Material Bangunan Rumah Taneyan Lanjhang

Masyarakat tradisional umumnya masih mengandalkan bahan-bahan yang berasal dari alam untuk membangun rumah tradisional atau rumah adat. Sama seperti rumah adat lainnya, rumah adat Madura juga dibuat dari bahan-bahan tradisional yang berasal dari hutan yang berada di sekitar pemukiman rumah adat tersebut.

Sebagai contoh, lantai rumah adat Madura yang memiliki tinggi hingga 40 cm di atas tanah ini biasanya terbuat dari tanah, pelesteran dan campuran bahan lainnya seperti terakota. Sedangkan untuk dinding rumah adat ini dibuat dari bahan seperti kayu, bambu, tembok biasa hingga tabing supaya bangunan memiliki kekuatan struktural yang baik.

Pintu rumah adat Madura umumnya terbuat dari kayu. Pada masyarakat dengan tingkat ekonomi yang tinggi, pintu rumah dihiasi dengan ukiran khas Madura yang akan membuat rumah menjadi terlihat mewah dan menarik. Bahan atapnya terbuat dari daun lontar, ilalang, atau genteng, tergantung kondisi ekonomi keluarga tersebut.

Langgar yang ada di rumah adat Madura biasanya berukuran relatif lebih kecil dibandingkan rumah. Langgar berstruktur panggung dengan tiang setinggi 40-50 cm yang terbuat dari bambu atau kayu. Langgar memiliki dinding kanan, kiri, dan belakang. Dinding dapat dibuat dari tembok, kayu, atau bambu. Atap terdiri atas genteng atau daun. Tiang penyangga bisa berjumlah empat atau delapan dengan bahan bambu atau kayu yang kuat.

Bentuk Rumah Taneyan Lanjhang

Bentuk denah, letak tiang utama, dan bentuk atap dapat membedakan bentuk bangunan rumah adat Madura. Berdasarkan denah, bangunan dibagi menjadi slodoran dan sedana. Slodoran terdiri dari satu ruangan dengan dua pintu dan satu beranda dengan satu pintu keluar. Sedana memiliki dua ruangan dan dua pintu tetapi hanya memiliki satu beranda dengan satu pintu keluar. 

Rumah adat Madura juga hanya memiliki sebuah pintu utama yang berada di bagian depan. Pintu tersebut digunakan untuk mengontrol aktivitas keluar masuk dari setiap anggota keluarganya.

Berdasarkan letak tiang utamanya, bangunan rumah adat Madura dibagi menjadi bangsal dan pegun. Bangsal memiliki bentuk serupa Joglo Jawa yang terpancung di kedua sisinya. Sedangkan pegun berbentuk limas yang menjorok di bagian depan dan belakang. Kedua jenis ini memiliki struktur empat tiang utama yang sama. Tetapi, bangsal selalu memiliki bubungan nok yang berbentuk ekor naga.

Dari bentuknya, atap rumah adat Madura bisa dibedakan menjadi pacenan, jadrih, atau trompesan. Atap pacenan berasal dari kata ‘pa-cina-an’ atau seperti bangunan China. Atap ini selalu tampil dalam bentuk rumah tipe bangsal. Hiasan bubungan dapat berupa tanduk atau ekor naga. Jadrih sendiri merupakan jenis atap dengan dua bubungan. Sedangkan trompesan merupakan jenis atap yang terdiri dari tiga segmen.


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Syaiful Ramadhani

Editor

Yunan Helmy