free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ini Komentar Ketua PCNU Kabupaten Malang soal Munculnya Dua Kubu jelang Konfercab

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Yunan Helmy

29 - Nov - 2021, 03:14

Placeholder
Ketua PCNU Kabupaten Malang dr Umar Usman.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang dr  Umar Usman menanggapi kabar terkait munculnya dua kubu di  tubuh PCNU Kabupaten Malang jelang konferensi cabang (konfercab) 5 Desember 2021 mendatang. Umar menegaskan hal itu  wajar.

Menurut Umar, hal tersebut merupakan dinamika yang biasa terjadi di dalam organisasi menjelang pemilihan pimpinan atau ketua. Bahkan, saat ini ada tiga kubu yang muncul. Sebab, ada tiga nama yang disebut bakal maju dalam pencalonan ketua PCNU Kabupaten Malang. 

Baca Juga : DPD PKS se-Malang Raya Gelar Lomba Baca Kitab Kuning, 3 Juara Sabet Hadiah

"Malah ada tiga kubu karena calonnya kan ada tiga. Mungkin nanti menjelang hari H, bisa lebih banyak kubunya," ujar Umar, Minggu (28/11/2021).

Dirinya menyebut bahwa kubu yang muncul ini adalah kubu yang terbentuk karena adanya arus dukungan terhadap nama-nama yang dicalonkan.  "Saya kira wajar jika seperti itu. Yang bersangkutan kan harus membentuk kubu untuk menghimpun dukungan," imbuh  Umar.

Sementara itu, saat ini ada tiga nama yang ia sebut mencalonkan diri sebagai ketua PCNU Kabupaten Malang. Selain Umar sebagai petahana, ada nama Gus Muhammad Syafaat dan Gus Khamim Kholili.  "Kalau dari dinamika yang ada, tiga nama itu yang disebut bakal maju," ujar Umar. 

Sementara itu, sebelumnya, menurut Ketua Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Malang Achmad Noer Junaedi, iklim dualisme yang terbentuk jelang pemilihan ketua ini dinilai dapat berpotensi membawa hegemoni PCNU Kabupaten Malang menjadi almamater oriented (berorientasi almamater).

Dirinya menilai, jika kondisi tersebut diteruskan, akan membawa hegemoni NU ke kondisi "unhappy ending" dan berangsur akan membawa kepada iklim 'kekuasaan' yang kurang nyaman.

Baca Juga : Belasan Bencana Terjadi Saat Hujan Deras, Peringatan Dini 3 Harian Kota Batu Dilanda Hujan

"Karena apa, orientasinya bukan lagi organisatoris, tapi ya itu tadi 'almamater oriented'," tegas Gus Junaidi.

Hal tersebut bakal berdampak pada jajaran atau struktur yang ada di bawahnya. Misalnya  dalam pemilihan ketua lembaga atau badan otonom (banom). Yang bersangkutan bisa saja memilih orang yang masih satu almamater. 

"Kemungkinannya, mereka akan memilih teman-teman mereka yang dulu. Yang masih satu alamamater. Karena kalau kualifikasi yang benar yang dilakukan, maka yang mengisi adalah orang profesional karena orientasinya pada keahlian, bukan almamater. Ini nggak nyaman dan saya orang pertama yang tidak setuju," tandas Gus Junaidi. 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Yunan Helmy

Peristiwa

Artikel terkait di Peristiwa