JATIMTIMES - Lumajang memiliki sejumlah titik yang rawan longsor. Dua titik rawan longsor diantaranya merupakan akses dari Lumajang menuju ke Malang.
Dua titik ini adalah, KM 53-59 arah Malang di Piket 0, yakni jalan bertebing arah Pronojiwo menuju Malang. Satu titik lainnya, adalah jalan bertebing menuju Malang melalui Ranu Pani.
Baca Juga : Dugaan Pungli SMPN 3 Singosari, Wabup Malang: Harus Ada Transparansi Rancangan hingga Penetapan Kebutuhan
"Setiap musim hujan selalu saja terjadi longsor di dua titik ini, yakni Piket 0 dan jalur menuju Malang melalui Ranu Pani," kata Joko Sambang, Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kantor BPBD Lumajang.
Kedua titik ini merupakan salah satu kawasan rawan longsor yang kerap terjadi dan selalu mengganggu lalulintas menuju Malang dari Lumajang dan sebaliknya.
Selain, ruas jalan menuju Malang, sejumlah kawasan lainnya yang rawan longsor ada di Kecamatan Gucialit, sejumlah titik di Kecamatan Gucialit, jalan menuju desa Argosari dan B29, serta Desa Taman Ayu Kecamatan Pronojiwo.
"Untuk Desa Taman Ayu Pronojiwo dan Kecamatan Gucialit salah satunya adalah pemukiman warga. Ini sangat rawan, karena banyak rumah penduduk yang posisinya berada pada tanah labil dan bertebing," ujar Joko Sambang.
Baca Juga : Carlos Fortes Comeback, Arema FC 'PD' Tatap Seri Tiga Liga 1
Dijelaskan Joko Sambang, penyebab utama dari kawasan yang rawan longsor ini adalah tanah yang labil dan hujan deras dalam waktu yang cukup lama.
Di beberapa titik, seperi pada jalur menuju Ranu Pani ke arah Malang, selain rawan longsor juga sering terjadi pohon tumbang.