JATIMTIMES - Intensitas hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Blitar berakibat bencana alam. Dilaporkan dua bencana alam masing-masing tanah longsor dan banjir terjadi dalam sehari pada Minggu (14/11/2021).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Achmad Cholik mengatakan, bencana tanah longsor terjadi di Desa Suru, Kecamatan Doko. Sedangkan banjir akibat luapan air terjadi di Desa Siraman, Kecamatan Kesamben.
Baca Juga : Fakta Penemuan Mayat Bayi dengan Tali Pusar, Begini Kesaksian Warga Sekitar Sungai Kutuk Kota Malang
"Data laporan Pusdalops Minggu 14 November 2021 tercatat ada dua bencana alam hidrometeorologi di Kabupaten Blitar. Di Desa Siraman Kesamben terjadi banjir akibat luapan sungai setelah hujan deras turun mulai jam 14.00 hingga 17.30 WIB. Kondisi ini membuat air meluap ke jalan dan menggenangi rumah warga serta 3 kolam ikan koi milik warga setempat," kata Cholik, Senin (15/11/2021).
Sementara itu, tanah longsor di Desa Suru terjadi di tebing setinggi 5 meter dan panjang 3 meter. Longsor sempat menutup setengah akses jalan.
“Dalam meminimalisir dampak bencana ke depan kami akan terus memberikan update perkembangan cuaca kepada masyarakat," terangnya.
Lebih dalam Cholik menyampaikan, beberapa wilayah di Kabupaten Blitar masuk dalam daerah rawan bencana hidrometeorologi. Diantaranya wilayah di bagian utara seperti Kecamatan Garum, Doko, Selopuro, Kesamben, Wlingi dam Gandusari yang rawan bencana tanah longsor.
Baca Juga : Dinkes Kota Malang Beber Pentingnya K3 untuk Jamin Wilayah Kerja Sehat dan Aman
Kemudian wilayah rawan banjir ada dua Kecamatan masing-masing Sutojayan dan Wonodadi. Serta wilayah rawan angin kencang mulai wilayah Kecamatan Udanawu, Wonodadi, kecamatan bagian tengah Kabupaten Blitar hingga Kecamatan wlingi.