JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kembali menyelenggarakan Gebyar Batik Pamekasan, Sabtu (6/11/2021)
Tahun ini, gebyar batik tersebut dilaksanakan di Ketapang Indah Hotel Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan tahun sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di Kota Semarang jawa Tengah.
Baca Juga : PSKP Kota Pasuruan Gilas Persebo Muda Bondowoso di Liga 3 Jatim
Acara yang menghadirkan desainer nasional Embran Nawawi tersebut juga mengundang para pegiat seni serta bupati dan wakil bupati dari sejumlah kabupaten di Jawa Timur.
Hadir dalam giat tersebut, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, Sekretaris Daerah Totok Hartono, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Achmad Sjaifuddin, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Taufikurrahman, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pamekasan Muhammad.
Dalam sambutannya, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dalam menyampaikan, pihaknya mempromosikan batik tulis Pamekasan di luar daerah bukan tanpa alasan. Pamekasan ingin mengangkat nilai tawar batik Pamekasan ke kancah nasional atau bahkan Internasional.
“Pemkab Pamekasan memiliki program prioritas yang di antaranya di bidang ekonomi melalui strategi desa tematik. Seperti desa batik, desa UMKM, desa pertanian, desa wisata dan lain-lain. Sungguh kami harus berjuang mendorong semangat keterpaduan lingket di antara satu dengan yang lainnya,” kata bupati.
Melalui kegiatan tersebut, bupati berharap perekonomian masyarakat yang sempat terdampak pandemi covid-19 bisa bangkit kembali.
Baca Juga : 2022, Bupati Jember Wacanakan Sensus Kependudukan
Mas Tamam, begitu akrab disapa, menambahkan, keinginan kuat pemerintah daerah tersebut diharapkan selaras dengan keinginan masyarakat untuk bersama-sama mendorong ekonomi reborn. "Tetapi kalau tidak padu, masih ada di tataran perdebatan terus, bangkitnya ya debat terus. Ekonominya nggak bangkit lagi. Karena ekonomi itu butuh cara, inovasi, kreasi serta kecepatan di era revolusi industri 4.0," jelasnya.
Menurut Tamam, kabupaten yang cepat melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan memadukan potensi local wisdom dan teknologi bakal menjadi pemenang. Sebaliknya, daerah yang lambat merespons perkembangan zaman ini, pertumbuhan ekonominya akan lambat.
"Nah, makanya Pamekasan sedang berikhtiar memadukan konsep itu menjadi padu. Di antaranya adalah memadukan potensi batik dengan produk yang bisa dipakai oleh semua orang. Seperti sepatu batik, sepatu batik ini bagian dari program pemerintah sepuluh ribu pengusaha baru (sapu tangan biru," tutupnya