JATIMTIMES - Nabi Muhammad SAW pernah melakukan perjalanan dakwah Islam ke Kota Ta'if, Arab Saudi. Diketahui, di Ta'if mayoritas warganya kala itu beragama Nasrani. Kedatangan Rasulullah ke kota tersebut disambut dengan tragedi yang menyedihkan.
Saat datang ke Ta'if, Rasulullah disambut dengan lembaran batu oleh para warga. Hal ini berawal dari gangguan kaum Quraisy yang semakin meningkat terhadap Rasulullah.
Baca Juga : Viral Penumpang Pesawat Cekcok dengan Petugas di Bandar Udara Internasional Juanda
Kaum Quraisy tak peduli dengan kesedihan yang tengah menghinggapi Rasulullah sepeninggal Abu Thalib dan Khadijah. Hingga akhirnya Nabi Muhammad SAW memutuskan keluar dari Makkah untuk menuju Ta'if.
Beliau lantas berharap agar penduduk Ta'if bisa menerimanya. Ternyata penduduk Ta'if menolak dan justru mencemoohnya.
Bahkan mereka memperlakukan Rasulullah secara buruk. Rasulullah dilempari batu hingga terluka parah. Bahkan, warga Ta'if berniat membunuh Rasulullah dengan menimpakan batu besar dari atas bukit.
Dipantau melalui tayangan YouTube Faiz Slamet yang tayang pada 18 September 2021 dengan judul 'INILAH BATU YANG DILETAKKAN MALAIKAT SAAT MENOLONG NABI MUHAMMAD SAW, DIKOTA TAIF' penampakan batu itu pun masih ada sampai sekarang.
Bahkan, batu yang digunakan malaikat untuk menolong Rasulullah agar terhindar dari batu besar pun masih terlihat jelas dan kokoh hingga saat ini.
Batu kecil itu terselip oleh batu besar yang hendak dilemparkan oleh kaum Quraisy terhadap Rasulullah. Batu tersebut berada di bukit yang sangat tinggi tepatnya di atas Masjid Kuk.
Batu besar itu terlihat masih kokoh dan tersanggah bebatuan yang lebih kecil. Di bawah bukit tempat batu besar itu, membentang jalan raya.
Kala itu, saat menuju Ta'if, Rasulullah ditemani Zaid bin Haritsah tanpa menunggangi unta. Berhari-hari berjalan kaki, akhirnya keduanya sampailah di Ta'if.
Baca Juga : Implementasi MBKM, Prodi Akuntansi Unikama Jalin Kerjasama dengan UTM, Ini Fokus Kerjasamanya
Hingga akhirnya, saat hendak menyampaikan ajaran Islam, Rasulullah justru diusir hingga dilempari batu. Rasulullah dan Zaid lantas menyelamatkan diri dari lemparan batu tersebut.
Namun keadaan kian memprihatinkan saat kaki Rasulullah terluka hingga berlumuran darah. Hingga akhirnya, saat beristirahat, Rasulullah diperhatikan oleh dua putra Rabi'ah,
'Utbah dan Syainah.
Meski tak mengenali Rasulullah, keduanya lantas memanggil Addas, seorang hamba beragama Nasrani yang mengabdi kepada mereka, untuk menolong Rasulullah. Addas lantas membawa Rasulullah ke Masjid Addas dan diberinya anggur.
Saat hendak memakan anggur itu, Rasul mengucapkan kalimat bismillah lalu memakannya. Addas pun kaget karena tidak pernah mendengar ucapan itu sebelumnya. Karena penasaran, dia bertanya kepada Rasulullah tentang Yunus bin Matta.
Lalu Rasulullah menjawab: “Dia adalah saudaraku, seorang nabi. Demikian pula dengan diriku.” Saat itulah Addas sadar jika pria yang ada di hadapannya adalah utusan Tuhan.
Hingga akhirnya tanpa pikir panjang, Addas memutuskan untuk mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW dan memeluk agama Islam. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun ke-10 kenabian, saat Muhammad mendapat penolakan dakwah di Makkah.