free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Anak Tahun 80-an Pasti Ingat, Kisah Siswa Zaman Old Ganti Kancing dengan Peniti yang Tak Terlupakan

Penulis : Anang Basso - Editor : Pipit Anggraeni

02 - Nov - 2021, 03:58

Placeholder
Ilustrasi kancing celana yang rusak dan peniti (Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Salah satu kenangan saat menjalani pendidikan di Sekolah Dasar di masa lalu adalah mengganti kancing baju dan celana yang copot dengan peniti. Meski saat ini jarang ada anak yang mengalami, di masa lalu kejadian ini memberikan kesan dan pengalaman tersendiri.

"Itu salah satu kisah tak terlupakan yang selamanya akan menjadi kenangan indah, masih sering saya diceritakan kepada anak di zaman sekarang," kata Mulyanto (48) mengisahkan zaman sekolah era 80 an, Minggu (31/10/2021).

Baca Juga : Update Terbaru Tewasnya Wanita Muda di Singosari, Polisi Terkendala Kesehatan Saksi

Di masa ia sekolah, kondisi ekonomi rata-rata anak masih dalam keadaan yang serba sederhana.

"Tapi semangatnya lebih besar dari anak sekarang," ujarnya.

Atribut sekolah, bukan menjadi perhatian siswa dan bahkan orang tua. Namun, karena semangat para siswa saat itu bahkan nyeker (tanpa sepatu dan sandal) saat sekolah.

"Karena memang tidak punya, anak sekolah tampil sederhana, tanpa sepatu dan satu buku dimasukkan saku," ungkapnya.

Siswa zaman old menurut Mulyanto juga lebih banyak dan aktif bergerak secara fisik, karena tak mengenal ponsel seperti saat ini.

"Karena suka lari saat bermain, akhirnya tidak menyadari ketika ada salah satu kancing baju atau celana seragam yang copot. Sudah biasa, besuknya diganti dengan peniti," kenangnya.

Peniti ini selain mengganti kancing yang copot, menurutnya juga memiliki manfaat lain, seperti membantu melakukan pertolongan pertama temannya saat terkena duri yang menancap di telapak kaki.

"Kalau namanya kena eri (duri) itu sudah biasa. Peniti langsung dilepas digunakan mengambil duri yang menancap di telapak kaki," imbuhnya.

Ia bersyukur, anak-anak yang sekolah di zaman kekinian dapat beruntung memakai seragam rapi dan beratribut lengkap.

Kenangan menggunakan peniti, menjadi sejarah sendiri bagi banyak siswa SD yang di zaman ini sudah menjadi pejabat dan orang-orang penting.

Baca Juga : Dukung Ijen Geopark, SMPN 3 Banyuwangi Bangun Pojok Geopark

"Tanya para pejabat yang usianya 50 tahunan ke atas, kehidupan masa lalu rata-rata sama. Jadi, jika ada yang jawab tidak tahu saya jamin bohong atau malu mengakui," tandasnya.

Pengamat budaya, Didik Hari mengatakan, peniti mempunyai makna penting bagi orang-orang sebelum Indonesia mencapai murah sandang pangan seperti sekarang ini.

"Kita mengenal namanya gak kancing, istilah lebih luas disebut peniti. Banyak di manfaatkan orang dulu sebelum kemajuan seperti saat ini," ujar kang Hari.

Bukan hanya sebagai penolong kancing celana atau baju yang hilang, peniti di saat itu juga sebagai cutton bud pada ujungnya.

"Nah, sekarang ada cutton bud untuk membersihkan telinga, dulu dengan peniti ini masyarakat biasa membersihkan telinga bagian dalam yang disini dikenal dengan nama cureg (kotoran telinga)," paparnya.

Seiring berkembangnya zaman, peniti masih tetap berguna sebagaimana sejarah ditemukannya pada Juli 1849 oleh Walter Hunt, seorang penemu asal Amerika.

"Baca saja sejarah peniti ini, bahkan ada hak cipta dari zaman dahulu," sambil kang Hari membukakan sejarah melalui pencarian di google.


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Pipit Anggraeni