JATIMTIMES - Untuk memastikan keamanan saat aksi damai di empat titik, Polres Tulungagung menerjunkan 200-an personelnya.
Hal ini disampaikan Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto melalui Kasat Sabhara AKP Santoso dari lokasi titik sasaran.
Baca Juga : Terima Paket Ganja 8,72 Gram, Warga Sumenep Ditangkap Polisi
"Kita berikan 50 personel pengamanan di tiap titik. Ini dalam rangka memberikan rasa aman bagi masyarakat," kata AKP Santoso.
Jika dalam satu titik terdapat 50 personel, lokasi sasaran aksi ada 4 titik maka kurang lebih ada 200-an personel anggota yang berjaga.
Anggota Shabara sendiri selain dari Polres Tulungagung juga dibantu pengamanan anggota dari Polsek Jajaran.
"Jadi ada 200 anggota itu yang kita siagakan juga. Jangan sampai aksi yang berlangsung kemudian mengganggu kenyamanan masyarakat lainnya," ujarnya.
Kasat Shabara sendiri memimpin langsung pengamanan di lokasi yaitu, Mapolres, Inspektorat, Kejaksaan Negeri hingga kantor DPMD Kabupaten Tulungagung.
Seperti diketahui, sejumlah warga Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung melakukan aksi turun jalan.
Ada empat titik yang menjadi lokasi penyampaian aspirasi yang dijoordinasi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Masyarakat Madani Karya Hutama Rakyat Patriotis Nasionalis Indonesia (AMM Kahuripan), Kamis (21/10/2021) pagi ini.
Dalam aksi turun jalan ke empat titik ini merupakan bentuk dukungan kepala Aparat Penegak Hukum (APH) terhadap masalah yang terjadi di desa Batangsaren.
LSM AMM Kahuripan bersama warga Desa Batangsaren memberikan karangan bunga ke APH sebagai bentuk ucapan. Kemudian, masyarakat Desa Batangsaren juga membacakan manifesto dukungan pada APH di Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga : Fakta-fakta Video Panas 13 Detik Viral di Medsos, Sosok Pelaku Diburu Warganet hingga Polisi Turun Tangan
"Hari ini kita melaksanakan dukungan untuk APH atas perkembangan perkara yang terjadi di Desa Batangsaren atas dugaan Penyelewengan APDes 2014 - 2019, dan SOTK desa Kesambi," kata Muhammad Ababillilmujadidyn.
Tujuan aksi sendiri menurut pengacara muda yang akrab dipanggil Billy ini meminta agar penegak hukum segera mengambil kesimpulan atas temuan yang ia laporkan cukup lama itu.
"Kesimpulan nya kami berharap Kasus di Batangsaren segera selesai," ungkapnya.
LSM AMM Kahuripan mengaku puas di tiga titik lokasi aksi yang diterima dan mendapat jawaban yang baik. Hanya di DPMD Kabupaten Tulungagung, Billy mengaku kurang puas atas jawaban yang diberikan pada masyarakat yang datang kesana.
"DDPMD terjadi diskusi yang tidak memuaskan. Kami dengar ada wacana untuk perubahan Perda tentang Pengisian SOTK," paparnya.
Meski demikian, LSM AMM Kahuripan tetap memberikan dukungan yang positif kepada APH untuk bekerja secara profesional dan proporsional mengawal perkara yang terjadi di desa Batangsaren.
Dalam aksi ini, hanya di ikuti belasan warga yang telah menyampaikan dukungan dan aspirasinya dengan tertib.