JATIMTIMES - 15 orang peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Sipil Negara (CPNS) Bondowoso hampir tak bisa mengikuti ujian diduga gara-gara aplikasi percantik wajah.
Saat proses verifikasi face recognition (Pencocokan wajah) untuk mendapatkan pin soal tes, wajah mereka yang sebelumnya telah didaftarkan tak terbaca oleh sistem karena tak mirip dengan foto yang mereka kirim saat melamar.
Baca Juga : Mulai Diuji di Indonesia, Begini Cara Pakai Stiker Add Yours Instagram
Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bondowoso, M. Iwan W, mengungkapkan bahwa sejumlah peserta mengakui bahwa foto yang mereka kirim saat mendaftar menggunakan Face Beauty (filter percantik). Sementara ada yang mengaku saat pemotretan menggunakan make up dan pencahayaan. "Saya bercanda dia ketawa. Pakai aplikasi ya? Ha, iya," jelas Iwan sembari menirukan jawaban peserta.
Namun demikian, Iwan memastikan belasan peserta peserta tersebut tetap bisa mengikuti ujian. Karena, pihaknya melakukan koordinasi dengan pengawas utama BKN pusat, memastikan bahwa pihaknya bertanggung jawab bahwa orang tersebut benar-benar sama. "Karena kita lihat KTP (Kartu Tanda Penduduk, red), surat pendaftaran itu sama sudah orangnya," ungkap Iwan.
Selain itu, pihaknya juga melakukan editing terhadap foto dari peserta yang tidak cocok. "Misalnya orangnya agak hitam kemudian wajahnya disana cerah. Kita gelapkan dikit," beber Iwan.
Kejadian serupa tidak hanya terjadi di Bondowoso saja. Ia menyebutkan di Twitter resmi BKN, pada hari pertama ada peserta yang disuruh untuk make up terlebih dahulu. Hal tersebut karena foto yang diserahkan menggunakan make up. "Kalau di sini sementara tidak. Hanya lebih terang lebih gelap. Kebanyakan perempuan," terang Iwan.
Jumlah peserta yang fotonya tak cocok bisa juga bertambah. Karena, belasan orang itu baru terdeteksi saat pelaksanaan tes hari ke dua.
Yakni pada hari pertama, minggu (10/10) sebelumnya, sudah terdapat sejumlah 10 orang yang wajahnya tidak cocok. Kemudian pada hari ke dua kemarin (11/10), kurang lebih lima orang yang wajahnya tidak cocok.
Ia menerangkan adanya face recognition ini menjadi salah satu fitur baru di tes CPNS. Dengan adanya fitur ini maka dipastikan tidak akan ada joki saat mengerjakan tes.
Baca Juga : OSS-RBA Diberlakukan, Disnaker-PMPTSP Kota Malang Catat 68 Pengaduan Online
Karena fitur tersebut mengharuskan para pendaftar untuk melakukan pencocokan foto yang diberikan saat mendaftar. Dengan wajah asli para pendaftar.
Untuk informasi, Sebanyak 1.873 orang mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kabupaten Bondowoso di Balai Latihan Kerja (BLK), Kecamatan Wonosari.
Mereka berasal dari berbagai kota, bahkan luar Pulau Jawa. Adapun, peserta asal Bondowoso hanya berjumlah 560 orang. Ribuan peserta ini memperebutkan 337 posisi di bidang kesehatan dan teknis Pemerintah Kabupaten Bondowoso.
Pelaksanaan tes SKD tersebut berlangsung selama enam hari, mulai 10-16 Oktober 2021. Setiap harinya ada sekitar tiga sesi, dengan masing-masing sesi diikuti sekitar 90 orang.