JATIMTIMES - 48 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bondowoso mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Senin (4/10/2021).
Bupati Bondowoso Salwa Arifin meninjau pelaksanaan ANBK di tiga sekolah. Yakni, SMP Negeri 1 Bondowoso, SMP Negeri 3 Bondowoso, dan SMP Negeri 2 Tenggarang.
Baca Juga : Pimpinan Dewan Surabaya Minta Pejabat Baru Harus Siap Ngegas
Bupati Salwa Arifin mengungkapkan bahwa ANBK dilakukan untuk memetakan mutu pendidikan di lembaga sekolah. Diukur melalui murid, guru, hingga lingkungan sekolah.
"Yang diukur ada dari guru, murid, kemudian dari lingkungan," jelasnya.
Bupati meninjau ke beberapa sekolah untuk memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan aturan yang ada. Mengingat, ini baru kali pertama dilakukan.
"Saya mengapresiasi, ternyata lumayan baik," tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso, Sugiono Eksantoso menegaskan bahwa ANBK untuk pemetaan mutu pendidikan. Bukan mencari anak-anak yang akan diluluskan. Karena itulah, peserta ujiannya adalah anak kelas 8.
"Bukan mencari anak-anak yang diluluskan. Tapi, lebih kepada pemetaan mutu," katanya.
Ia menerangkan, bahwa mereka yang turut ujian adalah anak-anak yang namanya dipilih secara acak oleh sistem. Dan akan muncul di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Mereka akan mengikuti ujian numeris, literasi. Kemudian gurunya juga akan ikut survey lingkungan. "ANBK ini akan dinilai secara utuh," urainya.
Ia menilai hasil ANBK ini juga tentu memberikan dampak baik untuk Dikbud. Karena, melalui hasil yang ada akan turut membantu Dikbud dalam pemetaan mutu pendidikan di daerah.
Karena, pihaknya tak ingin pendidikan ke depannya biasa saja. Melainkan, harus terus melejit.
"Sehingga dari sanalah, suatu bentuk pemetaan saya ke depan nanti," tuturnya.
Baca Juga : Kasus Positif Aktif Tinggal 5, Wabup Target Akhir November Vaksinasi Tuntas
Erlin Mawarni, salah seorang Guru IPA di SMP Negeri 2 Tenggarang, menjelaskan, di sekolahnya saja siswa yang terpilih acak di sistem Dapodik ada 50 orang. Terperinci ada 45 orang ikut ujian, dan lika orang untuk cadangan.
Jumlah ujian yang mereka kerjakan pun beragam. Ada yang jumlahnya 12, dan ada yang 36. web
"Tadi (Kemarin, red) ada yang muncul 12. Ada yang muncul 36. Apa itu mungkin sudah setingan dari pusat, kita tidak tau," ungkapnya.
Untuk hari pertama, siswa kan mengerjakan soal literasi. Kemudian, hari ke dua adalah soal numerasi.
"Ini sebagai potret sekolah. Tak hanya siswa tapi juga bapak ibu guru, yang besok semua guru ada 35 orang yang akan mengerjakan survei lingkungan," ujarnya.
Ia menilai ANBK merupakan hal yang baik untuk mengukur keberhasilan lembaga pendidikan. Tetapi, karena masih awal dilakukan sehingga berbagai kendala juga harus dihadapi.
Dicontohkannya, sulitnya menyambungkan server sekolah dengan server pusat saat gladi bersih.
"Tapi beruntung saat pelaksanaan tak ada kendala," pungkasnya.