JATIMTIMES - Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang kini bersiap untuk melakukan pembelajaran luring. Pembelajaran luring nantinya akan dilakukan dengan menerapkan penggunaan aplikasi peduli lindungi.
Wakil Rektor III, Sigit Budi Santoso SH MH membenarkan perihal rencana dalam penerapan penggunaan aplikasi peduli lindungi sebelum melaksanakan perkuliahan. Hal tersebut dijelaskannnya, sebagai upaya dini untuk mencegah lokasi kampus sebagai cluster penyebaran Covid-19.
Sebelum mahasiswa masuk, sesuai arahan, maka akan dilihat aplikasi peduli lindungi, apakah yang bersangkutan telah mengikuti vaksin atau belum. Sehingga, dengan begutu, artinya turut menjamin keamanan dari para warga kampus.
Baca Juga : Kapolres Ngawi Serahkan Bantuan Tunai Bagi 189 Pedagang Kaki Lima dan Warung
"Sebelum masuk dicek, kita minta juga surat persetujuan orangtua, kemudian apakah sudah vaksin atau belum. Jika memang belum vaksin, nantinya kita arahkan untuk segera vaksin," terang Sigit (30/9/2021).
Lebih lanjut dijelaskannya, jika ditemukan mahasiswa belum vaksin, maka nantinya mahasiswa tersebut akan diarahkan untuk segera melakukan vaksinasi ke fasilitas kesehatan terdekat. Selain itu, mahasiswa tersebut nantinya juga akan ditanyai lebih lanjut, alasan mengapa tak segera melakukan vaksinasi.
"Ditanya lebih lanjut, kenapa belum vaksin. Nanti kita suruh juga buat pernyataan, kita arahkan untuk vaksin. Demi keamanan bersama," tutur Sigit yang juga ketua pelaksana kegiatan vaksinasi di Unidha.
Pembelajaran luring sendiri, direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Oktober. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyebutkan, pembelajaran di perguruan tinggi mulai semester ganjil tahun akademik 2021/2021 diselenggarakan secara tatap muka terbatas. Hal itu mengacu pada Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022.
Persiapan lain, pihak kampus juga mengelar kegiatan vaksinasi dengan kuota 1000 dosis vaksin berjenis astrazenneca, yang sebenarnya dikhususkan untuk mahasiswa yang tak pulang kampung. Pada kegiatan ini, 400 mahasiswa telah mendaftar untuk vaksin. Karena, sisa cukup banyak, kemudian pihak kampus berinisiatif untuk melibatkan masyarakat umum.
"Yang mendaftar ini yang stay di Malang Raya. Kalau untuk mahasiswa baru yang belum ikut vaksin ada sekitar 150 -an dari total mahasiswa baru yang berjumlah 1000-an," paparnya.
Baca Juga : Gandeng UM, Polresta Malang Kota Sediakan Vaksin Sinovac bagi Pelajar dan Mahasiswa
Sementara itu, untuk total jumlah mahasiswa, sekitar 4000-an. Dari jumlah tersebut, 80 persen telah vaksin baik di daerah asal maupun mereka yang masih stay di Malang. Sedangkan untuk mahasiswa baru, berjumlah sekitar 1000 orang.
"Kalau Maba yang belum vaksin ada sekitar 150. Yang jelas kami dorong untuk vaksin, karena ini juga untuk menyukseskan pembelajaran luring. Banyak yang sudah kangen," pungkasnya.