JATIMTIMES - Anjungan Cerdas yang berada tepat di komplek Bendungan Tugu Trenggalek diserahterimakan ke Pemerintah Provinsi Jatim. Penyerahan dilakukan Kepala Pusat Jalan dan Jembatan, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Rezeki Peranginangin.
Dijelaskan Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak bahwa Anjungan Cerdas dan Bendungan Tugu didesain terintegrasi. Karena Anjungan Cerdas ini akan punya nilai jual view-nya, yakni menghadap ke Bendungan Tugu.
Baca Juga : KUA PPAS APBD 2022 Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 3,55 Persen
"Hari ini saya mendampingi Kepala Pusat Jalan dan Jembatan, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR yang mengangkat pembangunan Anjungan Cerdas ini sebagai salah satu contoh upaya pengembangan wilayah," tuturnya, Rabu (29/9/2021).
Dijelaskan Emil, Anjungan Cerdas ini nantinya yang akan mengelola adalah Dinas Budaya dan Pariwisata Pemprov Jatim. Diharapkan dengan demikian lokasi sekitar Bendungan Tugu bisa menjadi destinasi wisata di seputar Wilis.
"Direncanakan yang bakal mengelola tempat ini adalah Disparbud Jatim. Keputusan tersebut atas amanah dari Kementerian PU dan juga persetujuan Bupati Trenggalek," jelas pria yang juga pernah memimpin Trenggalek ini.
Selain itu, pihaknya juga menggandeng Dinas Koperasi dan UMKM. Sementara itu, dari sisi administratif ada BPKAD dan Bakeuda. Keduanya dihadirkan untuk menunjang kelancaran serah terima aset dari kementerian ke pemerintah provinsi.
"Kita ingin ini bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat, tentunya peran Pak Bupati sangat penting. Sebagai tuan rumah untuk menggerakkan masyarakat setempat agar bisa menghidupkan konsep stasiun di samping jalan," tandasnya.
Baca Juga : Jelang MTQ Jatim, Kafilah Tuban Dibina Kemenag Tuban
Sementara di tempat yang sama, Kepala Pusat Jalan dan Jembatan, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Rezeki Peranginangin menjelaskan bahwa awalnya Anjungan Cerdas digunakan untuk menfasilitasi jalan nasional dan juga untuk mengangkat ekonomi wilayah sekitar.
"Memang pertama-tama dipilih menjadi fasilitas jalan nasional, kemudian dikombinasikan untuk mengangkat wilayah dengan cara melakukan inkubasi. Diharapkan bangunan ini bisa memicu kawasan ekonomi," pungkas salah satu pejabat di BPSDM Kementerian PUPR ini.