JATIMTIMES - Membanggakan. Satu kata yang cocok untuk pemuda asal Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri.
Bagaimana tidak. Karena semangatnya, ia berhasil menjuarai Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KN-MIPA) Bidang Kimia. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Baca Juga : Setelah Kiper Persela, Persedikab Datangkan Kiper PON Maluku Utara
Ia adalah Achmad Nurul Yaqin (21), mahasiswa kedokteran. Berkat kecintaanya dalam dunia sains, dia berhasil peraih medali perunggu. Meski ia mengaku soal-soal yang dikerjakan lebih sulit darioafa tahun sebelumnya, hal itu tidak menyurutkan semangatnya.
“Persiapannya tidak sematang tahun lalu. Dari pengumuman awal kayak berapa yang lolos perwakilan universitas itu singkat banget. Jadi, buat ngejar materi, review materi baru itu kebut-kebutan. Ditambah tahun ini aku lebih fokus ke PKM,” ungkap Yaqin, Sabtu (25/9).
Mahasiswa kedokteran asal RT 5 RW 6 Lingkungan Baudendo, Kelurahan Ngronggo, tersebut pun berusaha santai agar tidak tegang dalam menghadapi KN-MIPA. Terlebih pengalaman tahun sebelumnya Ia jadikan pelajaran untuk tahun ini.
"Agak santai karena tahun kemarin pernah ikut. Jadi, bisa buat pelajaran. Pas diumumin, Aahamdulillah seneng banget. Meskipun dapat perunggu, tapi jauh lebih senang karena soalnya lebih sulit,” kata dia.
Memang sejak kecil, Yaqin mengaku senang mengikuti berbagai perlombaan dan kejuaraan. “Sejak saya MI sering ikut lomba-lomba. Pada waktu itu saya juga sering mengalami kegagalan ketika berlaga dalam kompetisi-kompetisi yang saya ikuti. Namun hal itu justru menjadi penyemangat buat saya untuk upgrade diri,” ungkap pemuda berkacamata ini.
Ia berpesan kepada setiap pemuda-pemudi yang ada di Kota Kediri supaya terus semangat dalam menggapai impian dan cita-citanya. Menurut dia, setiap peluang yang datang harus dimanfaatkan.
Baca Juga : Youssef Ezzejjari Mulai Tunjukkan Kelas sebagai Legiun Asing
“Jangan takut gagal. Kapan lagi punya kesempatan. Jangan sampai nyesel karena ada kesempatan terus kita meninggalkannya gara-gara cuma takut gagal. Tidak dapat kesempatan lebih menyakitkan daripada gagal,” pungkas Yaqin.
Sementara itu, Dimyati, ayah Yaqin, mengaku sangat bangga atas prestasi yang berhasil diraih oleh anak pertamanya tersebut. “Alhamdulillah, saya sangat bangga dan bersyukur sekali atas prestasi yang berhasil diraih oleh anak saya,” ungkapnya.
Dimyati berharap, semoga prestasi yang berhasil diraih oleh putranya ini dapat menjadi penyemangat untuk mengukir prestasi-prestasi berikutnya.