JATIMTIMES - Angka korban kematian atau meninggal dunia karena kecelakaan lalu-lintas di Kabupaten Tuban meningkat. Hal ini menjadi salah satu poin utama bergulirnya Operasi Patuh Semeru 2021 selama 14 hari mulai 20 September-3 Oktober.
Kapolres Tuban AKBP Darman menjelaskan, jika angka kasus laka lantas di Bumi Ronggolawe sebutan Kabupaten Tuban cenderung mengalami penurunan 8 persen. Meski angka kasus laka lantas secara keseluruhan menurun, tapi tidak dengan jumlah korbannya yang meninggal dunia. Angka kematian karena kecelakaan lakalantas justru bertambah sampai 2,8 persen.
Baca Juga : Vaksinasi Dosis 1 Kota Malang Capai 70,09 Persen
"Secara umum angka kecelakaan menurun 8 persen, namun angka kematian dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan 2,8 persen," terang Darman usai apel gelar pasukan Operasi Patuh Semeru 2021, Senin (20/09/2021) kemarin.
Dia mengatakan, pemicu meningkatnya angka kematian kasus lakalantas diisebabkan kondisi fisik jalan banyak yang bergelombang serta kurang tertibnya penggunan jalan.
"Pemicunya antara lain kondisi jalan banyak bergelombang. Terus masih banyak juga pengemudi yang tidak memakai helm," ujar Darman.
Darman berharap adanya Operasi Patuh Semeru 2021 ini dapat menekan angka kematian akibat lakalantas serta bisa menurunkan angka pelanggaran lalu lintas.
Baca Juga : Tahun 2021, DPKPCK Kabupaten Malang Targetkan 100 Perumahan Serahkan PSU
Data dihimpun dari Unit Laka Satlantas Polres Tuban per 1 Januari-19 September 2021 terjadi 541 kasus kecelakaan dengan jumlah korban meninggal sejumlah 119 orang. Sedangkan di 2020 per 1 Januari-19 September, angka kecelakaan 589 kasus dengan korban meninggal 109 orang.
