JATIMTIMES - Universitas Islam Malang (Unisma) melaksanakan penerimaan dan pelepasan mahasiswa inbound maupun outbound Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemenristek Dikti Program Kampus Mengajar Angkatan 2, Pertukaran Mahasiswa maupun Magang dan Studi Independen Bersertifikat.
Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi menjelaskan, program ini menginspirasi para mahasiswa. Mahasiswa akan memiliki sebuah pilihan, sekaligus belajar berbagai masalah langsung, baik pada industri maupun dunia usaha.
"Program ini menyenangkan dan merupakan kesempatan dalam mengembangkan talenta mereka untuk masa depan. Ini merupakan program untuk membentuk SDM unggulan untuk kemajuan bangsa," tuturnya.
Baca Juga : Penerapan Ganjil Genap di Kota Malang, Wali Kota Sutiaji Masih Tunggu Hasil Kajian
Lebih lanjut dijelaskannya, masa depan adalah prospek yang harus dipersiapkan sejak masa kini. Sebab, jika lantas mengabaikan, maka sebuah kesempatan emas akan lepas dan menjadi SDM yang hanya dikendalikan oleh dinamika dan perubahan.
"Mahasiswa harus memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya dan belajar menggali ilmu yang sebanyak-banyaknya," tuturnya.
Sementara itu, pihaknya berharap, inbound di Unisma juga bisa mengambil ilmu bermanfaat dan mempelajari berbagai hal yang dikembangkan di Unisma. Begitupun untuk mahasiswa yang outbound juga diharapkan bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik.
" Saya berharap pada semua (civitas Unisma), berikanlah mereka (ilmu) yang lebih, jangan yang pas-pasan. Mereka ini ingin menyiapkan sesuatu untuk masa depan. Siapa yang mampu beradaptasi dengan kondisi mampu bersaing, mampu mengembangkan kreasi dan inovasi bisa jadi leader," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kerjasama Ronny Malavia Mardani menambahkan, jika dalam program ini Unisma telah melalui seleksi ketat di Kemenristek Dikti. Unisma dipercaya menyelenggarakan MBKM dalam Program Kampus Mengajar Angkatan 2, Pertukaran Mahasiswa maupun Magang dan Studi Independen Bersertifikat.
"Alhamdulillah Unisma bisa dipercaya," terangnya.
Dalam program Kampus Mengajar, di Jatim merupakan yang terbanyak, yaitu 143 mahasiswa. Kemudian sisanya tersebar di berbagai daerah, seperti Bali, Jateng, Kalimantan, Riau, Lampung, NTT, NTB hingga Sulawesi Tenggara.
"Dimulai 2 Agustus sampai 18 Desember. Nantinya akan direcognisi 20 SKS," pungkasnya.
Baca Juga : Pemkab Pamekasan Salurkan Bantuan Air Bersih ke Sejumlah Desa Terdampak Kekeringan
Sementara itu, berikut rincian Program Kampus Mengajar Angkatan 2, Pertukaran Mahasiswa maupun Magang dan Studi Independen Bersertifikat.