JATIMTIMES - Dua tokoh Bali, Niluh Djelantik dan Sugi Lanus, mengunjungi Rumah Rakyat Mojokerto. Mereka berdua disambut oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan jajarannya.
Kunjungan dua tokoh Bali tersebut untuk melihat bagaimana wali kota berupaya kembali membangkitkan “Spirit of Majapahit” dan mengunjungi kota leluhur mereka.
Baca Juga : Prospek UMKM Kota Kediri Besar, Wali Kota Kediri Optimistis Produknya Bisa Tembus Pasar Ekspor
Upaya Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari membangkitkan kembali Spirit of Majapahit mendapat apresiasi filolog naskah lontar Bali dan Jawa kuno Sugi Lanus.
Peraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) atas rekor pelestari manuskrip lontar terbanyak ini menyebut slogan 'Spirit of Majapahit' ini benar-benar diwujudkan oleh wali kota dalam pembangunan infrastruktur maupun suprastruktur Kota Mojokerto.
"Sehingga ini bukan hanya sekadar slogan semata, tapi implementasinya memang nyata," ujar Sugi saat diskusi tema budaya dengan Wali Kota Ning Ita dan desainer bertaraf internasional serta pemerhati UMKM Niluh Djelantik di Ruang Sabha Pambojana Rumah Rakyat.
Pria asal Bali ini menyebut, untuk mewujudkan Kota Mojokerto berbasis sejarah Majapahit, ia melihat keseriuan wali kota Mojokerto melalui wujud pembangunan infrastrukturnya. Semisal, gapura di kantor-kantor pemerintahan, pusat perekonomian dan saat ini tengah dibangun kolam pemandian Sekar Sari dengan menara Tribuana Tungga Dewi, Taman Bahari Majapahit dan alun-alun.
Ia mengatakan, meski terkait sejarah Majapahit, di Kota Mojokerto belum terdapat situs sejarahnya. Akan tetapi untuk menjadi kota pariwisata berbasis sejarah Majapahit, Kota Mojokerto dapat menerapkan storynomic tourism.
"Yaitu pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan menggunakan kekuatan budaya sebagai inti destinasi wisata," sarannya.
Baca Juga : Kapolres Tuban secara Khusus Datangkan Pakar Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Ada Apa?
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita menyampaikan konsep storynomic tourism dalam pariwisata di Kota Mojokerto rencananya akan dituangkan dalam museum yang akan dibangun di area wisata bahari Mojopahit. Yakni, di area rlRejoto Kota Mojokerto bagian barat dengan mengedepankan digital teknologi.
“Kita ingin semua bisa memahami sejarah tentang Majapahit, khususnya anak-anak Kota Mojokerto. Kalau hanya sekadar membaca buku, mungkin akan cepat bosan tetapi jika dituangkan dalam bentuk yang lebih kekinian itu akan lebih menarik," ujar Ning Ita.
Acara yang berlangsung santai namun syarat ide tersebut dimoderatori oleh Kapolres Mojokerto Kota yang baru dilantik, AKBP Rofiq Ripto Himawan, dengan pembahasan yang lebih kompleks. Bukan hanya sakadar tentang 'Spirit of Majapahit' yang sedang digagas oleh Ning Ita, namun tak kalah pentingnya adalah berkaitan dengan ekonomi kerakyatan warga Mojokerto.