JATIMTIMES - Maraknya ujaran kebencian di dunia maya nampaknya menjadi perhatian serius bidang teknologi. Platform media sosial terus menghadirkan fitur teranyar untuk memberikan kenyamanan dalam kebebasan berekspresi bagi penggunanya.
Kali ini, kabar fitur terbaru ini bakal dihadirkan platform media sosial Twitter. Konsentrasi dari fitur anyar ini, yakni bisa digunakan oleh pengguna untuk memblokir akun pengirim pelecehan dan ujaran kebencian secara otomatis.
Baca Juga : Tampil Beda dengan Outfit Casual Ala 80'an, Inspirasi Berikut Bisa Ditiru Lho!
Dilansir dari berbagai sumber, Twitter tengah menguji coba fitur keamanan baru bernama Safety Mode. Pengguna, cukup mengaktifkan fitur ini, dan sistem secara otomatis memblokir akun selama tujuh hari jika ketahuan mengirimkan cuitan berisi ujaran kebencian atau mengirimkan balasan yang berulang-ulang.
"Ketika fitur ini diaktifkan di Settings, sistem kami kan menilai kemungkinan engagement negatif dengan mempertimbangkan konten Tweet dan hubungan antara penulis Tweet dan akun yang membalas," kata Senior Product Manager Twitter Jarrod Doherty dalam blog Twitter.
"Teknologi kami akan mempertimbangkan hubungan yang sudah ada, jadi akun yang kalian ikuti atau sering berinteraksi tidak akan diblokir secara otomatis," imbuhnya.
Saat ini fitur Safety Mode masih dalam tahap uji coba secara terbatas melibatkan 'feedback group' di iOS, Android, dan Twitter.com. Uji coba ini mengutamakan akun jurnalis perempuan dan anggota kelompok marjinal, tapi akan diperluas dalam beberapa bulan ke depan.
Akun yang sudah diblokir secara otomatis tidak akan bisa mengikuti akun pengguna yang memblokir, melihat cuitan, atau mengirimkan direct message selama satu minggu. Tapi jika sistem Twitter melakukan kesalahan dan memblokir akun yang tidak bermasalah, pengguna bisa mencabut blokirnya kapan saja lewat pengaturan.
Baca Juga : Tergeser Teknologi, Buruh Solet Sawah di Tulungagung Sulit Dicari
Sebelumnya, Twitter telah memamerkan Safety Mode pada bulan Februari lalu, tapi saat itu mereka tidak mengungkap kapan fitur ini akan diluncurkan.
Fitur ini akan melengkapi fitur keamanan Twitter lainnya seperti menyembunyikan balasan, membatasi akun yang boleh membalas cuitan, dan mengeluarkan peringatan jika pengguna berencana mengirimkan cuitan yang berpotensi melecehkan.