JATIMTIMES - Orang sukses tanpa gelar sarjana seringkali menjadi narasi yang menarik perhatian publik. Tak ayal, kesuksesannya dianggap sebagai validasi bahwa pendidikan tinggi bukan suatu jaminan. Hal itu tidak sepenuhnya benar, justru banyak manfaat dari belajar di perguruan tinggi.
Seperti yang dilakukan mahasiswa Kuliah Kerja Pengenalan Lapangan Persekolahan (KKPLP) Universitas Jember 2021 ini, melalui ilmu non akademik berbagi pengetahuan bersama Warga Belajar PKBM Mubarok Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi, memanfaatkan dedauan menjadi Ecoprint dapat menghasilkan karya batik yang memiliki nilai seni tersendiri, Minggu 29/8/2021 sore.
Baca Juga : Di Tengah Pandemi, Rumah Sedekah Bakal Berikan Santunan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19
Dosen Pembimbing Lapangan Niswatul Imsiyah, S.Pd, M.P.d, sangat bersyukur dan terima kasih kepada Kepala PKBM Mubarok Banyuwangi, Ustad Zaki Mubarok yang telah memberi kesempatan bagi anak didiknya untuk dapat memberikan pengabdian kepada warga belajar di PKBM Mubarok.
"Terimakasih Ustad Zaki, di tengah pandemi seperti ini bukan untuk membatasi program, namun berbagai terobosan dari civitas academica terus dilakukan, salah satunya, kami mengadakan Pelatihan Ecoprint dengan memanfaatkan dedaunan bersama PKBM Mubarok," ujarnya dalam sambutan pembuka kegiatan di Aula PKBM Mubarok Kampus I Tegalsari.
Antusias puluhan warga belajar tak terbendung selama mengikuti pelatihan yang merupakan ilmu baru bagi mereka.
Menurut Mubarok selaku tutor pendamping warga belajar, pelatihan Ecoprint di PKBM Mubarok ini, salah satu bukti nyata dari keseriusan lembaga pendidikan kesetaraan PKBM Mubarok Banyuwangi yang merupakan pendidikan non formal wadah menimba ilmu, ngangsu kaweruh sesuai kebutuhan dan berwawasan masa depan dengan Akreditasi A.
“Monggo, warga belajar yang serius mengikuti pelatihan ini, kalau tidak belajar di PKBM Mubarok mungkin tidak ngerti ecoprint ya kan ?” tutur Mubarok.
Mubarok berharap, dengan adanya pelatihan ini, bisa menambah ilmu kemandirian, syukur bila bisa dikembangkan inovasinya dan bisa menghasilkan uang.
Sementara itu, Puput Izzah Rositoh Ketua panitia KKPLP Universitas Jember secara rinci dan telaten menerangkan tatacara melakukan ecoprint. Mulai dari tahap mordant, peletakan daun pada kain, kemudian proses pukul-pukul daun hingga muncul warna daun, terakhir tahap fikasi dan penguncian.
"Pertama kita ambil dedaunan, letakkan di atas kain dan buat gambar atau pola sesuai selera. Kemudian tutup dengan plastik dan dipukul-pukul pakai palu secara merata untuk menghasilkan corak warna," jelasnya.
Baca Juga : Di Webinar Ini, Disdikbud Kota Malang Beber Peran dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak di Sekolah
Selanjutnya, diangin-anginkan sebentar dan sebagai penutup bilas dengan tawas untuk mengunci warna.
Mahasiswi berkaca mata itu, yang diikuti sembilan rekannya dari Unej Jember, dengan penuh semangat mengajari Warga Belajar sekaligus menjelaskan manfaat pelatihan.
Pihaknya pun berharap warga PKBM Mubarok dapat menambah pengetahuan dan keterampilan sebuah karya batik ecoprint. Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami di sekitar menjadi kain berbatik yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Fatkhurahman, salah satu warga belajar XIPS, mengikuti pelatihan ini justru ketiban berkah, bertanya materi justru mendapat apresiasi berupa hadiah dan diakhir pelatihan, karya batiknya dinobatkan sebagai karya terbaik.
"Alhamdulillah, ini ilmu yang barokah," pungkasnya.