JATIMTIMES – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jauh-jauh hari memprediksi jika Laut Selatan di Jawa Timur menyimpan potensi bencana gempa dan tsunami yang cukup besar, bahkan dari berbagai rilis, BMKG memprediksi jika gempa tersebut diprediksi mencapai 8,7 SR dan menimbulkan tsunami yang mencapai 30 meter lebih.
Untuk mengantisipasi prediksi bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Jember, Kamis (26/8/2021) melakukan gelar kesiapsiagaan bencana yang diikuti oleh beberapa unsur pentahelix di antaranya pemerintah, swasta, komunitas, akademisi serta media di lapangan Kecamatan Puger.
Baca Juga : Dharma Wanita Persatuan Bondowoso Santuni 510 Anak Yatim
Dalam kesempatan tersebut Bupati Jember H. Hendy SIswanto mengatakan, bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki potensi bencana, baik disebabkan faktor alam, non-alam, maupun manusia sehingga diperlukan pengelolaan risiko yang disusun dalam bentuk kesiapsiagaan bencana.
“Masih kita ingat, pada 3 Juni 1994 lalu, bencana tsunami yang terjadi di Banyuwangi dipicu gempa di zona megathrust dengan kekuatan 7,8 SR yang membangkitkan tsunami setinggi 19,3 meter, dan telah mengakibatkan 250 orang meninggal serta 15 orang lainnya dinyatakan hilang. Dampak dari peristiwa ini juga dirasakan di Jember yakni 5 rumah hanyut, 9 orang nelayan hilang, serta menghancurkan 57 perahu nelayan di Puger,” jelas Bupati Hendy dalam pidatonya.
Dengan adanya ancaman bencana yang sudah disampaikan oleh BMKG tersebut, Bupati Hendy lantas menanyakan apakah warga Jember khususnya di sepanjang pantai selatan sudah siap dengan ancaman gempa yang juga bisa mengakibatkan tsunami tersebut.
“Kita tahu bahwa bencana alam memang sulit diprediksi, namun kita bisa melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak-dampak yang timbul akibat bencana,” ungkap Bupati Hendy.
Baca Juga : Cari Pakan Sapi di Sawah, Petani di Tulungagung Ini Malah Dapat Mayat
Kesiapsiagaan bencana ini bertujuan meningkatkan kesadaran serta pemahaman seluruh elemen masyarakat terhadap bencana yang bisa datang sewaktu-waktu.
“Wes wayahe Jember tangguh bencana, saya memerintahkan kepada seluruh elemen pentahelix untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana,” pungkas bupati. (*)