SAMPANGTIMES - Keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Ulum Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang berduka. Sang pengasuh pondok tersebut, K.H Abd Salam wafat pada pukul 14.30 WIB, Senin (23/08/2021).
Kabar duka datang dari alumni dan simpatisan yang turut berduka cita atas wafatnya kiai Abd Salam. Kabar duka dinyatakan Taretan Abu panggilan akrabnya, alumni, yang kini di Senduro Lumajang menyatakan turut berduka atas kepergian sang gurunya.
Baca Juga : Daftar Lengkap Daerah yang Terapkan PPKM Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali Level 2-3
"Inna lillah wa inna ilaihi raji’un" telah wafat pengasuh pondok pesantren Nurul Ulum sejati Camplong Sampang Madura, ucapnya, (23/8/2021).
Para alumni serta para simpatisan yang berdomisili di Madura pun berdatangan ke kediaman pengasuh. "Sebagai bentuk sam'an wa to'atan murid dan kewajiban umat Islam berbudi Ekasila, semuanya hadir dalam membantu pengurusan jenazah almarhum." ucapnya, .
Muhmamad Ropik asal dari desa Plampaan, selaku alumni pondok pesantren Nurul Ulum menyatakan, setelah Ia mendengar kabar duka tersebut mereka menyatakan berduka setelah KH. Abd Salam wafat. "Namun tidak hanya alumni saja yang berduka, tapi juga para masyarakat dan simpatisan pondok Nurul Ulum" ungkapnya.
KH. Abd Salam wafat pada hari Senin, 23 Agustus 2021, sekitar pukul 14.30 WIB. Almarhum dimakamkan pada hari itu juga di pemakaman umum Orodalam Sejati Camplong Sampang, Terangnya senin, (23/8/2021).
Atas duka cita tersebut tidak hanya alumni yang ada di Madura saja akan tetapi seluruh alumni yang ada di parantauannya juga berdukacita atas wafatnya pengasuh pondok tersebut.
Terpisah, Moh. Khodri salah satu alumni yang sedang berada di perantauan di Wamena Papua, menyatakan duka setelah mendapatkan kabar duka tersebut.
Baca Juga : Sinergi dengan IPNU dan IPPNU, Mahasiswa FKIP Unisba Blitar Gelar Pelatihan Bela Negara Bagi Pelajar
"Innalillahi Wa Innalillahi Riju'un, semoga almarhum guruku (KH. Abd Salam) diterima segala perjuanganya dan segala amal ibadahnya diterima sama Allah SWT," ungkapnya.
Khodri juga mengadakan tahlil bersama dari jauh. "Kami bersama alumni walaupun sedang bekerja di luar Madura mengadakan tahlil bersama untuk guru yang kami banggakan itu sebagai bentuk dukacita kami bersama," pungkasnya.
