BATUTIMES - Pasien konfirmasi positif covid-19 diminta Pemkot Batu untuk menjalankan solasi di shelter. Agar nyaman, Pemkot Batu tentunya telah menyiapkan fasilitas yang mendukung para pasien agar sembuh dari covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Batu Onny Ardianto mengatakan, jika positif covid-19, warga tifak ragu untuk memilih isolasi di shelter. Apalagi isolasi terpusat (isoter) di Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia (YPPII) Jalan Indragiri, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu memiliki banyak kelebihan daripada tempat isolasi mandiri.
Baca Juga : Kejar Target 70 Persen Vaksinasi, Nakes Vaksinator Kelelahan
“Jika terpapar virus covid-19, jangan ragu untuk Isolasi di tempat Isolasi terpusat ya. Isoter memiliki banyak kelebihan daripada isolasi mandiri,” ungkapnya, Minggu (22/8/2021).
Fasilitas di isolasi terpusat beragam. Mulai tidak ada pungutan biaya alias gratis. Lalu tersedia obat yang dibutuhkan. Juga disediakan makan tiga kali dalam sehari.
“Mereka juga mendapatkan monitoring tenaga kesehatan selama 24 jam sehingga proses penyembuhan lebih cepat dan free wifi,” tambah Onny.
Menurut dia, fasilitas ini sebagai bentuk perhatian Pemkot Batu dalam menangani covid-19. Dengan isolasi di shelter dan tidak dipungut biaya, ini merupakan solusi supaya lebih efektif mencegah penularan covid-19.
Apalagi isolasi di shelter akan membuat proses penyembuhan lebih cepat. Sebab, pasien akan dimonitor selama 24 jam dengan didukung makanan yang seimbang, gizi, dan obat-obatan.
Baca Juga : Polresta Banyuwangi Gelar Program Serbuan Vaksinasi bagi Nelayan
Terpisah, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menambahkan, pasien konfirmasi positif tidak lagi isolasi mandiri di rumah menjadi kunci pencegahan penyebaran covid-19. Sebab, penularan akan cepat jika isolasi mandiri. Bukan hanya kepada keluarga, tetapi juga sekelilingnya.
“Alhamdulillah tren turun terus. Kuncinya satu, isoman di rumah tidak dibolehkan. Itu akan rentan menyebarkan ke sekeilingnya, bukan hanya keluarga,” ucap istri Eddy Rumpoko ini.
