MALANGTIMES - Gerakan Rumah Ibadah Bergerak bertajuk Masjid Peduli Covid-19 yang diinisiasi oleh komunitas di Malang terus menunjukkan aksi nyata. Para tokoh besar, baik ulama maupun aparat negara terus dirangkul dan diajak bergandengan tangan untuk terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya di masa pandemi.
Baru-baru ini, tim panitia Rumah Ibadah Bergerak mengandeng orang nomor satu di jajaran Kepolisian Resort Malang, yakni Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto. Sambutan baik diberikan Kapolresta Malang Kota itu yang turut mendukung kegiatan positif dari para komunitas yang menginisiasi Rumah Ibadah Bergerak.
Baca Juga : Serbuan Vaksin Kedua Digelar, Letkol Marinir Sulistyo: Meski Sudah Divaksin Harus Tetap Prokes
Dalam kunjungan Tim panitia Rumah Ibadah Bergerak ke Polresta Malang Kota, mantan Kapolres Batu itu menunjukkan antusias untuk berkontribusi dengan berencana memberikan bantuan sembako sekitar 1 ton.
Dijelaskan Buher sapaan akrabnya, jika gerakan yang diinisiasi oleh para komunitas di Malang ini sangatlah bagus dan patut diapresiasi. Sebab, dengan gotong royong dalam menanggulangi permasalahan pandemi Covid-19 ini, tentunya akan sangat membantu dalam proses penanganannya.
"Sangat bagus, kami mendukung. Partisipasi masyarakat dibutuhkan. Gerakan atau program seperti ini tentunya akan sangat membantu dalam penanggulangan Covid-19," ungkapnya.
Karenanya, dalam kegiatan positif ini, pihaknya tak akan menyia-nyiakan. Pihaknya akan berpartisipasi dalam pendistribusian sembako kepada masyarakat yang membutuhkan dan terdampak pandemi Covid-19 ini.
Dalam kesempatan ini, pihaknya juga mengimbau, agar masyarakat juga memiliki kesadaran yang tinggi untuk bersama-sama menanggulangi pandemi Covid-19. Dijelaskannya, jika penanggulangan pandemi tak bisa dilakukan hanya beberapa pihak. Hal itu akan sulit tanpa disertai partisipasi seluruh elemen masyarakat yang lain.
"Yang jelas, masyarakat harus memiliki kesadaran. Untuk tetap patuh protokol kesehatan demi kebaikan bersama. Jangan terus mengharapkan adanya tim yustisi atau tim penertiban. Jika ingin kembali normal, semua masyarakat harus memiliki kesadaran," pungkasnya.
Sebelumnya, Tim panitia Rumah Ibadah Bergerak sendiri telah mengandeng tokoh ulama maupun akademisi. Sebelumnya, Tim panitia Rumah Ibadah Bergerak juga bersinergi dengan Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PBNu) Jatim, KH Marzuki Mustamar yang juga pengasuh pondok pesantren Sabilurrosyad. Begitupun tokoh akademisi, seperti Prod Dr Ir Muhammad Bisri juga digandeng untuk semakin mengefektifkan gerakan ini.
Baca Juga : Jalin Sinergi dengan Berbagai Tokoh, Gerakan "Masjid Peduli Covid-19" Terus Bergerilya
Seperti diketahui, jika Program Rumah Ibadah Bergerak ini merupakan gerakan dalam membangun kesadaran untuk menghadapi covid yang sudah banyak memakan korban jiwa.
Selama ini, rumah ibadah selalu menjadi sasaran tembak ketika ada kegiatan pemerintah dalam mengatasi covid. Masjid, gereja, pura, vihara, ataupun klenteng selalu diminta untuk ditutup. Sebab tempat-tempat ibadah ini dianggap sebagai salah satu pusat persebaran covid.
Padahal, dengan sumberdaya yang dimiliki, kultur kuat, dan ikatan emosional yang lekat dengan masyarakat, tempat ibadah bisa menjadi subyek dalam mengatasi pandemi. Mulai dari membangun kesadaran masyarakat untuk menegakkan protokoler kesehatan (prokes), memberdayakan ekonomi warga, hingga mengatasi problem kesehatan warga sekitar tempat ibadah.
Munculnya konsep memberdayakan masjid ini digawangi serta diinisiasi oleh beberapa aktivis sosial di Malang. Yakni mantan rektor Universitas Brawijaya (UB) yang juga pengasuh Ponpes Baghrul Magfiroh Prof. Muhammad Bisri, Soetopo Dewanggo, Laily Fitriyah Liza Min Nelly, Koordinator Pengaduan Pelayanan Publik Malang Raya Sudarno, serta Direktur JatimTimes Lazuardi Firdaus.
Gerakan memberdayakan masjid ini kemudian mendapatkan dukungan penuh dari Koordinator Lira Malang Raya Muhammad Zuhdy Achmadi, akademisi UIN Maulana Malik Ibrahim Zaenal Habib, pengusaha Agus Susanto dan beberapa pihak lain.