TULUNGAGUNGTIMES - Meninggalnya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tulungagung Mustofa pada Sabtu (7/8/2021) malam, menjadi duka yang mendalam bagi masyarakat, khususnya keluarga besar lembaga yang mengurusi Pemilihan Umum itu.
Pasalnya, semasa hidup almarhum dikenal sebagai sosok pemimpin yang baik, dewasa, dan sangat dekat dengan semua staff yang ada di KPU di Tulungagung.
Baca Juga : "Pak SBY" Trending Twitter, Lukisan 'Debur Ombak di Pantai Pacitan' Banyak Dipuji Warganet
"Orangnya baik, kebapakan, sangat dekat dengan semua staf," kata Kepala Sub Koordinator Teknis Pemilu dan Hupmas KPU Tulungagung David Hartanto, Minggu (8/8/2021).
Menurut pria yang akrab disapa David, almarhum merupakan tokoh muda yang mempunyai banyak pengalaman dan banyak berkecimpung dalam organisasi. Tidak tanggung-tanggung nama almarhum selalu tercatat menjadi unsur pimpinan organisasi bahkan ketua organisasi.
Dalam urusan penyelenggaraan pemilu, lanjutnya, almarhum juga mempunyai banyak pengalaman mulai menjabat sebagai Ketua PPK Bandung, Anggota Bawaslu Kabupaten Tulungagung, anggota KPU Tulungagung dan terakhir menjadi Ketua KPU Tulungagung.
"Pak Mustofa sudah banyak berkecimpung menjadi ketua dan pimpinan organisasi, dan menjadi penyelenggara pemilu," ungkapnya.
Mewakili seluruh keluarga besar KPU Tulungagung, David menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Mustopa. “Semoga amal baik almarhum diterima oleh Allah SWT,” ujarnya.
Sebelumnya, kabar duka datang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tulungagung. Ketua KPU Mustofa, meninggal dunia di Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya, Sabtu (07/08/2021) sekitar jam 22.00 WIB.
Baca Juga : Pria Paruh Baya Tanpa Identitas di Tulungagung Meninggal Mendadak Setelah Jatuh dari Sepeda Pancalnya
Kabar duka ini menyebar di media sosial, bahwa pria yang juga mantan Ketua PC IPNU dan kader HMI Kabupaten Tulungagung ini wafat setelah sebelumnya menjalani opname.
Sebelum adanya kabar duka ini, terakhir, Mustofa pada Jumat (30/7/2021) mengabarkan jika pada Senin 26 Juli 2021 kembali harus menjalani opname lagi setelah kondisinya membaik.
"Sudah membaik, tinggal pemulihan semoga cepat kembali (sehat)," kata Mustofa yang juga pengurus dan manajer BMT Sahara ini pada media ini.
Ia mengungkapkan bahwa mengidap sakit Chronic Myeloid Leukemia (CML) atau yang Leukemia Granulositik Kronis. Penyakit ini merupakan salah satu jenis kanker darah yang langka dan berbahaya. Dari berbagai informasi kesehatan, penyebab utama penyakit ini adalah mutasi genetik.