free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Vaksin Nasional untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Penulis : Desi Kris - Editor : Yunan Helmy

31 - Jul - 2021, 03:25

Placeholder
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok Kementerian)

INDONESIATIMES - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya Indonesia memiliki kemampuan untuk membuat vaksin sendiri. Pemerintah juga berharap bahwa vaksin yang diinisiasi oleh Universitas Airlangga (Unair) dan Lembaga Eijkman bisa dipercepat sehingga tahun depan Indonesia tidak lagi tergantung pada vaksin produksi di luar negeri. 

“Yang sekarang terjadi adalah vaccine nationalism (vaksin nasional). Vaksin ini prioritas diberikan kepada negara masing-masing. Bahkan juga terjadi vaksin biopolitik. Misalnya untuk ke China, saat ini harus menggunakan vaksin China dan untuk ke Eropa harus menggunakan vaksin Eropa. Tangan kita mungkin harus disuntik lebih dari dua kali, tergantung mau pergi ke mana,” tutur Airlangga. 

Baca Juga : Pemkab Malang Kirim Surat ke Kemenkes, Ini Isinya

Lewat vaccine nationalism, tentu diharapkan  kebutuhan vaksin Indonesia akan terpenuhi oleh produksi dalam negeri. Bahkan warga Indonesia harus bangga terhadap vaksin dalam negeri. 

Airlangga pun mengapresiasi inisiatif  Unair yang telah masuk ke platform pengadaan vaksin  Merah Putih bersama lembaga Eijkman. Diharapkan vaksin itu segera masuk tahap uji coba Mataka.

Airlangga juga berharap adanya percepatan kerja sama dengan Biotis, yang akan masuk di Agustus dalam penelitian cara membuat obat yang baik oleh BPOM.  “Jika ini dapat terakselerasi, maka Indonesia punya double engine, tidak hanya berbasis BUMN, tapi juga kerja sama perguruan tinggi dengan pihak swasta,” ucap Airlangga. Ini membuat produksi vaksin dalam negeri kelak akan mencukupi kebutuhan Indonesia. 

Pernyataan ini sampaikan ketua KPCPEN tersebut dalam peluncuran Gerakan Aksi Bersama Serentak Tanggulangi (Gebrak) Covid-19. Acara yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Uniar) itu digelar secara virtual, Jumat (30/07/2021). 

Dalam hal sertifikasi vaksin dari beberapa negara tersebut, Airlangga menilai malah menghalangi. Untuk itu pemerintah RI kini mendorong ke WHO bahwa vaksinasi ini tidak  boleh dipolitikkan. Bahkan Indonesia sendiri sudah meminta agar vaksin ini menjadi public goods, yang bisa diproduksi oleh siapa saja.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga terus berusaha agar bisa memproduksi vaksin terutama dari riset di dalam negeri.  “Pemerintah berharap kepada Eijkman dan Unair serta beberapa perusahaan lain di dalam negeri untuk   segera menciptakan vaksin dalam negeri,” ujar Airlangga. 

Airlangga dalam kesempatan itu juga menerima rekomendasi dari Fakultas Kedokteran Unair  terkait penanganan pandemi covid-19 di tanah air. Ketua KPCPEN ini mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam rekomendasi tersebut. 

Baca Juga : Tak Dapat Kejelasan Bergulirnya Liga, Pesepak Bola Tanah Air Surati Presiden Jokowi

Airlangga menyatakan jika Gebrak Covid-19 ini sangat diperlukan untuk mengingatkan kepada seluruh stakeholder  bahwa penanganan covid ini harus ditekan, diselenggarakan, dirasakan dan sangat berpengaruh terhadap masyarakat. 

Airlangga juga menegaskan terdapat beberapa hal yang harus dilakukan untuk menekan penularan, memotong mata rantai covid-19 dan percepatan vaksinasi. Untuk program vaksinasi, Airlangga menggarisbawahi bahwa vaksinasi saat ini sudah mencapai sekitar 67 juta dosis (dosis pertama 47 juta dan dosis kedua 20 juta dosis).

Pemerintah sendiri  sudah melibatkan  berbagai pihak, baik dokter, perawat, bidang hingga TNI/Polri terlibat dalam program ini. Pada Juli ini, target pemerintah sendiri adalah 30 juta dosis vaksin sehingga membuat adanya supply and  demand yang  tidak balance. Namun di bulan Agustus, dengan adanya stok yang bertambah, Airlangga berharap bisa segera diatasi permintaan vaksin di Jawa dan luar Jawa. 

“Seusai instruksi dari Bapak Presiden, maka vaksinasi ini akan ditingkatkan dari 1 juta menjadi 2 juta kalau ingin mencapai herd immunity sebesar 70 persen dari target vaksinasi pada akhir tahun ini,” kata Airlangga. 

Menurut Airlangga, beberapa negara yang sudah mencapai herd immunity sebanyak 60 persen seperti Amerika Serikat dan Inggris. Kini megara itu sudah menangani covid dengan cara yang berbeda. “Mereka tengah menyeimbangkan dari arah pandemi transisi ke arah endemi,” ujar dia.


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Yunan Helmy