INDONESIATIMES - Bantuan senilai Rp 2 Triliun untuk penanganan Covid-19 oleh Akidi Tio hingga kini masih menjadi sorotan. Banyak publik pun yang lantas penasaran dengan siapa sosok Akidi Tio ini.
Seperti diketahui, Akidi Tio merupakan pengusaha sukses asal Aceh. Namun, ia lama tinggal di Palembang hingga jenazahnya pun dimakamkan di sana.
Baca Juga : 94 Pasien Konfirm Covid-19 Huni Shelter YPPII Kota Batu
Diketahui, Akidi Tio memiliki putri bernama Heryanti alias Ahong. Hal itu diungkap oleh Dahlan Iskan melalui tulisannya berjudul Pusing 2T.
Dalam pengakuannya, Dahlan berniat menghubungi Heryanti namun tidak mendapat respons. Dari informasi yang diterimanya, tidak ada wartawan yang mewawancarai wanita itu setelah penyerahan sumbangan.
"Saya akhirnya tahu nama wanita itu: Heryanti. Alias Ahong. Dia adalah salah seorang dari tujuh anak Akidi. Saya juga mendapatkan nomor telepon Heryanti. Saya hubungi. Tidak menjawab. Saya juga menghubungi suami Heryanti: Rudy Sutadi. Juga tidak berhasil," tulis Dahlan seperti dikutip dari disway.id, Kamis (29/7/2021).
Dahlan juga ingin menghubungi Hardi Darmawan yakni dokter keluarga Akidi untuk menanyakan apakah uang tersebut sudah ditransfer atau belum. Namun, Dahlan juga tidak mendapat respons.
Ia lalu mencoba menghubungi Ibnu Holdun yakni wartawan Sumatera Ekspres yang telah ke rumah Heryanti. Berdasarkan pengakuan Holdun, rumah itu dalam kondisi kosong dan dikunci.
Dari foto yang diterimanya, Dahlan menilai rumah Heryanti tampak bagus namun tidak mencerminkan rumah orang kaya raya.
"Rumah itu lebih bagus dari tetangga sekitar, tapi tidak mencerminkan rumah orang kaya raya. Lihatlah sendiri foto rumah itu di bagian lain tulisan ini," terang Dahlan.
Gambaran Dahlan Iskan terhadap rumah anak Akidi Tio
Baca Juga : Cara Menghasilkan Uang melalui Buzzbreak
Dari foto itu tampak sebuah rumah dengan bangunan berlantai 2. Rumah itu memiliki pagar warna hitam dengan dominasi warna coklat muda.
Seperti yang ditulis Dahlan, rumah itu tampak bagus, tapi tidak seperti orang kaya raya lainnya yang rumahnya megah dengan lahan yang luas. Terlepas dari itu, bagi Dahlan, Akidi telah menampar para konglomerat di Tanah Air.
Meski telah lama meninggal dunia, namanya seakan hidup kembali.
"Saya menyadari masih begitu banyak pertanyaan di seputar sumbangan Rp 2 Triliun ini. Akidi telah menampar begitu banyak konglomerat negeri ini. Dan ia tidak peduli. Ia sudah 11 tahun mati," katanya.
"Akidi telah lama meninggal dunia. Tapi namanya hidup kembali. Ia telah mengalahkan orang-orang yang masih hidup menjadi seolah-olah sudah lama mati," tambah Dahlan.