Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Viral Video Protes Keluarga di RSSA Terkait Pemberangkatan Jenazah, Wali Kota Sutiaji Angkat Bicara

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Yunan Helmy

16 - Jul - 2021, 16:29

Placeholder
Wali Kota Malang Sutiaji saat ditemui awak media di gazebo Balai Kota Malang, Jumat (16/7/2021). (Foto: Tubagus Achmad/MalangTIMES )

MALANGTIMES - Beredar video viral berdurasi 2 menit 17 detik yang menunjukkan protes sebuah keluarga karena jenazah covid-19 di RSSA yang tidak segera diberangkatkan menuju tempat pemakaman. 

Video viral yang tersebar di berbagai WhatsApp Group (WAG) tersebut menunjukkan beberapa orang memakai seragam merah dan beberapa lainnya mengenakan jaket memprotes layanan pemulasaraan jenazah di RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar) Malang yang hingga 28 jam belum segera dimakamkan. 

Baca Juga : Perda Aset Kekayaan Daerah Kota Surabaya Disahkan, Ini Kata Ketua Pansus di DPRD

Berikut kutipan isi keluhan dari seseorang perekam video yang diduga merupakan keluarga jenazah. 

"Ini kita lagi di Rumah Sakit Saiful Anwar. Sudah dari jam 01.00 pagi sampai jam 17.00 belum diambil juga. Saya nggak tahu mengapa demikian. Mungkin karena kita tidak memberikan uang atau seperti apa, saya nggak tahu. Sudah sampai jam 5 sore ini belum juga diangkut," ujarnya. 

"Sebenarnya bukannya apa-apa. Tapi kalau makin lama, ini bisa membusuk dan membahayakan warga sekitar. Jadi , saya nggak tahu Rumah Sakit Saiful Anwar ini pertanggungjawabannya seperti apa. Saya nggak tahu. Ini tolong Rumah Sakit Saiful Anwar. Perbaiki cara kamu menangani pasien-pasien covid di sini. Semua capek saya tahu. Tapi kalau sudah lebih dari 24 jam, kurang ajar namanya. Ini 28 jam," tambahnya. 

Selain itu, ada orang berbaju merah dengan mada tinggi juga turut memprotes terkait jenazah yang tidak segera diberangkatkan ke pemakaman. 

"Tadi pagi ini sudah dimasukkan peti jam 06.30 WIB. Buat Bapak Wali Kota Malang (Sutiaji, red), mohon ditegur siapa ketua gugusnya. Penanganan covid ini memang yang kita paham, keluarga ini udah banyak yang antre dan semuanya, tetapi dikirim sesuai nomor antrean. Ini nomor antreannya kemarin nomor 19, tapi sampai sekarang belum terangkut. 28 jam ada di sini. Kita tunggu beberapa jam lagi ini. Jenazah sudah membusuk," ucapnya. 

"Sedangkan dari Kelurahan Mergosono, tim pemakaman di sana mulai jam 06.00 WIB tadi pagi sudah menunggu. Antara Saiful Anwar ke Mergosono cuma jarak ada 3 kilometer, belum dikirim-kirim. Ini sebabnya apa? Mohon dikoreksi dan mohon dikroscek sama tim gugus covid sama pihak rumah sakit," imbuhnya. 

Menanggapi video viral tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji pun angkat bicara. Dia menuturkan, untuk seseorang yang meninggal di atas pukul 22.00 WIB, maka pemulasaraan akan dilakukan besoknya yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. 

Baca Juga : Kronologi Pria Lansia Meninggal Mendadak di Atas Sepeda Motor

"Pukul 10.00 ini kan masih ada yang hari kemarin sisanya (yang belum dimakamkan, red), sehingga ini terjadi penumpukan pemakaman," ujarnya. 

Orang nomor satu di Pemerintahan Kota Malang ini juga telah menyampaikan, masyarakat yang tidak sabar menunggu nomor antrean pemakaman diperbolehkan menggunakan ambulans yang telah disesuaikan dengan SOP (standard operational procedure) dan memakamkan jenazah covid-19.  "Kalau nggak salah, kemarin itu ada emoat yang dimakamkan oleh pihak masyarakat dengan protokol kesehatan," terang Sutiaji. 

Wali kota menyinggung bahwa penyebab keterlambatan disebabkan lokasi pemakaman yang letaknya berbeda-beda atau tidak terpusat di satu tempat. Juga evaluasi masing-masing jenazah dengan protokol covid-19 yang menyebabkan keterlambatan dalam pemularaan maupun pemberangkatan jenazah. 

"Kalau seperti di daerah Jakarta, yang lahan terus dibuldoser tempat titik sekali. Kendalanya, masyarakat tidak mau. Masih ingin dia dimakamkan di tempat dekat dengan keluarganya," ungkapnya. 

Terakhir, Sutiaji pun menanggapi ucapan perekam video yang mengatakan  pihak keluarga belum memberikan uang kepada petugas pemulasaraan jenazah sehingga lama diangkut. "Kalau dia ini dipercepat karena dia bayar dan tidak dipercepat karena dia tidak bayar, terus ada bukti, maka akan kita tindak. Jenazah kok dipermainkan," tandasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Yunan Helmy