TULUNGAGUNGTIMES - Permasalahan dasar yang sering dihadapi oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya di Tulungagung adalah masalah kualitas produk, pemasaran dan sustainability usaha.
Perlu adanya inovasi agar keberadaan UMKM tetap kuat dan bertahan apalagi di masa pandemi Covid-19. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tulungagung mengembangkan UMKM berbasis daur ulang.
Baca Juga : Menko Airlangga Tegaskan Kebijakan PPKM Darurat Tak Mengganggu Sektor Esensial
Kepala Bappeda Tulungagung melalui Kasubid Indag, Koperasi dan Usaha Mikro Widya Ariyanto mengatakan, UMKM mempunyai peran penting dalam perekonomian lokal daerah. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan UMKM dalam menggerakkan aktivitas ekonomi regional dan penyediaan lapangan kerja.
Menurut Widya, keberadaan UMKM beserta masalah yang dihadapi, memerlukan kebijakan terobosan untuk memotong mata rantai masalah tersebut, khususnya masalah perluasan pangsa pasar, terbatasnya sumber dana untuk pengembangan usaha, kurangnya kemampuan SDM untuk melakukan inovasi dan keterbatasan teknologi.
Selain itu, kelemahan UMKM dalam membeli bahan baku serta peralatan produksi, kondisi ekonomi dan infrastruktur yang buruk seperti paket lengkap masalah dari pelaku UMKM.
"Perbaikan sarana dan prasarana, akses perbankan dan perbaikan iklim ekonomi yang lebih baik adalah upaya pemerintah untuk memberikan peluang berkembangnya UMKM," kata Widya di kantornya, Jum'at (09/07/2021).
Untuk mendukung, meningkatkan daya saing dan meningkatkan pangsa pasar UMKM di Tulungagung, lanjut Widya, Pemda telah mengeluarkan regulasi yang jelas keberpihakannya terhadap UMKM.
Dijelaskan, UMKM berbasis daur ulang memerlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk mencapai kemajuan di dunia usaha. Tidak hanya pemerintah dan pelaku UMKM itu sendiri, tetapi juga masyarakat perlu turut serta mengembangkannya. Selain itu, kerjasama antar individu juga diperlukan untuk mengindari terciptanya iklim persaingan yang tidak sehat.
Baca Juga : PPKM Darurat, Disdik Sumenep Keluarkan SE Pembelajaran Siswa secara Daring
"Penggunaan produk lokal dan kampanye untuk senantiasa menggunakan produk buatan anak bangsa adalah cerminan menyukseskan program ini," jelasnya.
Widya juga menegaskan, UMKM senantiasa harus menjaga mutu serta meningkatkan kreativitas dan inovasinya dalam menghasilkan karya-karya baru. Pemerintah juga selalu memfasilitasi peningkatan SDM pelaku UMKM seperti manajemen pengelolaan usaha, manajemen pemasaran, keuangan, dan lain sebagainya, agar UMKM semakin berkembang.
"Terus mengembangkan potensi budaya lokal termasuk UMKM berbasis daur ulang, merupakan salah satu senjata ampuh menjaga keberadaan UMKM," tutupnya.
Untuk diketahui, UMKM berbasis daur ulang disosialisakan oleh Bappeda Tulungagung dalam Forum Group Discussion (FGD) dengan 50 pelaku UMKM di Bank Sampah Mandiri Desa Sobontoro Kecamatan Boyolangu 15 Juni 2021 lalu.