MALANGTIMES - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang akan mengevakuasi mantan petinju nasional Sugianto alias Gian Mugabe yang dipasung di rumahnya di Dusun Boro, Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang. Namun proses tersebut masih tetap menunggu persetujuan keluarga.
Kepala Dinkes Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo mengaku bahwa pihaknya telah mendengar bahwa ada mantan petinju nasional yang dipasung dan telah mendapat atensi dari Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto. Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk mengevakuasi Gian Mugabe.
Baca Juga : Antisipasi Varian Baru Covid-19, Pemkab Blitar Gencarkan Vaksinasi
“Yang ditinjau sama Pak Wabup, ini saya share ke puskesmas terdekat, Lawang, Dan kebetulan RSJ Lawang juga dekat. Nanti segera kalau ada tempat di RSJ, segera bisa kami evakuasi,” kata Arbani kepada media ini.
Dinkes sebagai bagian tim dari program bebas pasung bersama Dinsos dan RSJ mengaku sedikit kesulitan jika ada warga yang dipasung. Pasalnya, wilayah Kabupaten Malang yang luas membuat
hal seperti itu kadang tidak terlaporkan.
Arbani pun menyebut kendala lain yang dihadapi tim program bebas pasung. Yakni masalah keluarga. Beberapa keluarga masih tidak rela jika anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dibawa ke RSJ.
“Nah itu juga, menjadi masalah karena izin keluarga. Kadang keluarganya tidak tega ketika di bawa ke RSJ karena tidak bisa mengawasi. Tapi di sisi yang lain, mereka takut juga yang bersangkutan kambuh,” ungkap Arbani.
Pada penanganannya, orang yang mengalami gangguan jiwa dan pernah dibawa ke RSJ harus mendapatkan perawatan berkelanjutan. Dalam hal ini adalah obat yang terus-menerus dan perhatian lebih oleh keluarga.
Baca Juga : Dampak Banjir di Tulungagung, Air Masuk Kantor Desa dan Rendam Ratusan Hektare Sawah
Dalam beberapa kejadian, menurut Arbani, setelah dari RSJ, justru pasien dapat kembali kambuh mengalami gangguan jiwa jika tidak mengonsumsi obat secara rutin. “Dilemanya di sini. Jadi, pasien yang sudah keluar RSJ bisa kembali kambuh kalau tidak konsumsi obat rutin. Dan perhatian keluarga atau masyarakat sangat penting karena dia merasa dibutuhkan dan dihargai,” tuturnya.
“Namun yang paling banyak sebenarnya gini, yang pasung ini kan sudah pernah dirawat di RSJ. Saat sudah selesai perawatan dan sudah stabil kejiwaan mereka, dikembalikan ke keluarga. Di situ keluarga tidak menerima dan akhirnya dipasung kembali,” imbuh Arbani.