MALANGTIMES - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang memastikan informasi yang membuat masyarakat heboh, yakni adanya informasi peringatan dini gempa bumi berkekuatan 8,5 skala richter (SR) pada 4 Juni 2021 melalui saluran komunikasi SMS BMKG-Kominfo adalah tidak benar.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang, Ma'muri mengatakan telah terjadi kesalahan pada sistem pengiriman informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami. Hal itu membuat pihaknya saat ini masih mencari penyebab kesalahan yang membuat masyarakat khawatir itu.
Baca Juga : Peduli Korban Gempa Bumi, Kajari Blitar Salurkan Bantuan Sembako dan Bahan Bangunan
“Saat ini BMKG bersama Kominfo sedang melakukan penelusuran dan investigasi lebih mendalam terhadap penyebab kesalahan sistem SMS hingga tersebar informasi gempa berpotensi tsunami tersebut,” ungkap Ma’muri, Kamis (27/5/2021).
Ma'muri menjelaskan bahwa informasi tersebut bukanlah prediksi gempa yang akan terjadi dalam waktu dekat, seperti di kabar yang sudah beredar di jejaring SMS.
Hal itu karena sejauh ini belum ada teknologi di dunia yang mampu memprediksikan dengan tepat dan akurat, kapan, di mana dan berapa besar kekuatan gempa yang akan terjadi.
Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat tetap tenang. Karena dari hasil monitoring BMKG saat ini tidak ada informasi valid terkait gempa bumi berkekuatan 8,5 skala richter di wilayah Indonesia. Sehingga secara resmi BMKG tidak mengeluarkan peringatan tersebut.
Baca Juga : Polres Malang Belum Tentukan Tersangka Terkait Kecelakaan Poncokusumo
“Kami harap masyarakat tetap mengupdate informasi BMKG melalui saluran resmi. Seperti website, saluran komunikasi info BMKG berbasis media sosial, call center 196 atau kantor BMKG terdekat,” jelasnya.