free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Bikin Ketir-Ketir Pembudidaya Ikan di Tulungagung, Gurami Naik Tipis Pakan Terancam Naik Drastis

Penulis : Anang Basso - Editor : A Yahya

26 - May - 2021, 02:35

Placeholder
Panen Gurami di Tulungagung / Foto : Aspigrata / Tulungagung TIMES

TULUNGAGUNGTIMES - Meski belum signifikan, kenaikan harga gurami di Tulungagung diapresiasi pembudidaya. Kenaikan ini mulai terjadi pada sepuluh hari jelang lebaran lalu, hingga selesai lebaran ketupat ini.

"Merangkak naik sedikit-sedikit, sulit harga lama kembali jika masih ada pandemi," kata Dimas, pembudidaya gurami di Tulungagung.

Baca Juga : Imbas Refocusing, Pemkab Bondowoso tidak Rekrut CPNS 2021

Dirinya sempat frustrasi membudidaya gurami bahkan beberapa kolam miliknya dibiarkan kosong tak diisi. Beberapa kolam lain, dialihkan ke ikan hias jenis koi.

"Kabarnya pelet ini mau naik harga per Juni atau Juli depan, jika gurami tidak ada kenaikan harga maka bisa dipastikan pembudidaya bangkrut," ujarnya.

Sementara itu, Asosiasi Pembudidaya Ikan Gurame Tulungagung (Aspigrata) membenarkan ada kenaikan harga sejak akhir bulan Ramadan lalu. Saat ini, harga ikan gurami kering berkisar antara 21.500 - 22. 000 rupiah per kilogram. Sedangkan untuk timbang basah, harga yang umum di kolam adalah Rp 24-25 ribu rupiah.

"Naiknya kalem sejak akhir puasa (Ramadan)," kata Zainal Arifin, ketua Aspigrata, Selasa (25/05/2021).

Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui dinas perikanan perlu turun tangan untuk membuat regulasi tata niaga hasil budidaya ikan ini.

"Perlunya aturan dari pemerintah kabupaten (Tulungagung) yang mengatur tata niaga perikanan budidaya," ujarnya.

Baca Juga : Klaster Permukiman Lowokdoro, 9 Warga Jalani Swab PCR Kedua

Terlepas dari itu, antar pemerintah Kabupaten perlu melalukan penjajagan pasar secara resmi untuk menjaga stabilitas distribusi dan harga.

"Diperlukan penjajakan pasar-pasar baru lewat G to G (Goverment dengan Goverment)," jelasnya.

Karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, kenaikan pakan yang dimulai sejak bulan Desember 2020 hingga kini juga menjadi penyebab kerugian pada pembudidaya gurami dan ikan lainnya. Untuk itu, Aspigrata berharap pemerintah pusat memberikan subsidi atau setidaknya melakukan intervensi agar harga pakan dapat terkendali.

"(Berharap) Adanya intervensi dari pemerintah pusat, untuk mengendalikan kenaikan harga pakan ikan yang mulai Desember 2020, mengalami kenaikan terus," pungkasnya.


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

A Yahya