TULUNGAGUNGTIMES - Suka duka dalam sebuah kompetisi, pasti terjadi. Jika kalah, biasanya muncul perasaan kecewa dan sedih. Sebaliknhya, jika menang, akan merasakan bahagia. Untuk mengungkapkan rasa bahagia, banyak cara dilakukan seseorang untuk menunjukkan rasa bahagianya.
Demikian pula yang terjadi dengan David Fatah Khulloh (29) sekretaris desa terpilih dari hasil penjaringan dan penyaringan perangkat desa yang diselenggarakan pada 10 Maret 2021 lalu. Ia merupakan peserta yang berhasil meraih angka tertinggi dan berhak menjadi Carik atau Sekretaris Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga : Saingi Ice Cube, Teleskop Ruang Angkasa Raksasa Bawah Laut Dibangun di Rusia
David adalah seorang bapak satu anak dari istrinya yang bernama Nurul Hidayati. David diketahui tinggal di Perumahan Bumi Mas blok F no 17 Desa Tunggulsari. Sebelum terpilih jadi carik, David berprofesi sebagai penjual ayam geprek Gundhul.
Setelah ujian dan dinyatakan menang dalam ujian perangkat desa, David secara istimewa membuat video yang ditujukan pada ibunya Jumaiyah yang datang dari Malang dan tidak tahu jika ia sedang mengikuti ujian.
"Saya anak laki satu-satunya di antara kakak dan adik saya perempuan. Kami 3 bersaudara sudah menjadi yatim sejak tahun 2005 atau tepatnya ketika saya duduk di bangku SMP karena ayah saya meninggal dunia terkena hipertensi," kata David, Minggu (14/03/2021).
Diceritakan David, ibunda Jumaiyah adalah ibu yang tegar. Buktinya, mampu bertahan sendirian untuk membesarkan tiga anaknya sampai sekarang ini.
"Menjadi sekdes merupakan salah satu cita-cita saya sesaat setelah lulus kuliah, karena itulah sebelum pindah ke Tulungagung saya aktif dalam membantu beberapa kegiatan desa misal sensus ekonomi dan panitia festival tahunan," ujar sarjana Bahasa Arab ini.
Sebenarnya, cita-cita David sebagai guru namun ternyata perjalanan itu tidaklah mudah. Sampai akhirnya ia menikah dengan istri yang berstatus sebagai PNS Pemprov di dinas sosial yang kebetulan penempatan dinasnya ada di Tulungagung.
Empat tahun di Tulungagung selepas menikah bukanlah hal yang mudah untuk dilalui karena semua perjuangan harus dimulai dari nol. "Segala pekerjaan mulai dari menjadi guru honorer, menulis artikel, sampai jualan geprek saya lakukan untuk bertahan di kota orang," tuturnya.
Baca Juga : Miliki Leher Hingga Telinga, Begini Sabda Rasulullah SAW Atas Panasnya Api Neraka
Mengikuti ujian perangkat desa (Sekdes) merupakan kesempatan yang tak di sia-siakan. "Awalnya tidak ingin ikut karena biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi syaratnya cukup besar, namun dorongan motivasi dari istri membuat saya memberanikan diri dengan hutang terlebih dahulu untuk biaya tes kesehatan jasmani rohani dan lain-lain," terangnya.
Dengan motivasi ingin ikut berpartisipasi membangun masyarakat yang lebih baik ia kemudian mengikuti semua proses itu. "Kebetulan ibu saya yang tinggal di kota Malang berencana datang ke Tulungagung. Di mana sebelumnya saya sama sekali tidak memberitahukan kepada beliau tentang keikut sertaan saya dalam ujian perangkat desa. Saya khawatir hanya memberikan harapan yang berakhir kekecewaan," papar David.
Dengan kedatangan ibunda, motivasi David justru bertambah besar dan ia mengaku semangat mengikuti ujian itu. "Saya berhasil, seusai ujian langsung saya pulang dan memeluk ibu dan mencium kaki beliau sebagai ucapan syukur dan terimakasih," ungkapnya.
Kisah ini dibuktikan dengan video pendek yang diunggah dalam akun IG nya @dapied_el_path. Awalnya ekpresi Jumaiyah tidak percaya David berhasil menjadi seorang perangkat desa.
Setelah David mencium kakinya, Jumaiyah tampak tak sanggup lagi menyembunyikan kebahagiaanya. Senyum yang awalnya mekar, berubah menjadi tangis bahagia sambil memeluk tulus buah hatinya.