TULUNGAGUNGTIMES - Seorang pria yang berprofesi sebagai tukang panjat kelapa bernama Sukarno (70) sesuai identitas beralamat di RT 03 RW 1 dusun Mbiluk Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar meninggal dunia. Kematian Sukarno akibat terjatuh dari pohon kelapa setinggi 20 meter di kebun milik Purnomo, di Dusun Jajar RT 03 RW 2 Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, Jumat (12/03/2021) sekitar jam 09.00 wib.
Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto melalui Kasubag Humas, Iptu Tri Sakti saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini.
Baca Juga : Peringati Hari Musik Nasional, BPJS Ketenagakerjaan Berikan Perlindungan Bagi Musisi
"Iya benar, telah terjadi orang meninggal jatuh dr pohon kelapa di Dusun Jajar Desa Rejotangan," kata Tri Sakti.
Kronologi kejadian sendiri menurut Tri, Sukarno diminta pemilik kebun yakni Purnomo untuk memanen kelapanya yang berada di belakang rumah.
"Korban memetik buah kelapa sendiri tanpa ada teman dari keluarganya maupun dari pemilik kebun," ujarnya.
Sukarno sendiri memang dikenal berprofesi sebagai pemetik pohon kelapa, meskipun usia sudah lanjut.
"Alasan karena mencari nafkah, meski sudah tua profesi ini tetap dijalani," lanjut Tri.
Sekitar jam 09.30 wib saksi pertama yang diketahui bernama Karji (warga sekitar) pulang dari kebunnya dan melihat ada buah kelapa yang baru dipetik tetapi di atas pohon tidak ada orangnya.
"Setelah dicermati ternyata ada korban yang tergeletak tidak jauh dari buah kelapa dengan lokasi di kebun itu," ungkapnya.
Melihat kejadian itu, Karji memanggil warga lain di antaranya Juni dan Yasin untuk memberitahukan ke tetangga yang lainnya.
Baca Juga : Cara Polisi Jombang Bantu Mahasiswa Papua di Masa Pandemi Covid-19
"Kemudian warga mengetahui ada kejadian pemanjat pohon yang jatuh tergeletak tidak sadarkan diri dan dimungkinkan sudah meninggal dunia," tambahnya.
Setelah warga terkumpul, tubuh Sukarno dibawa ke pemilik kebun yakni Purnomo yang kemudian warga lain melanjutkan laporan ke Polsek Rejotangan.
Hasil pemeriksaan dari team medis Puskesmas Rejotangan, terdapat pendarahan pada hidung, luka sayatan atau robek pada kepala dan patah pada lengan kiri.
"Barang bukti yang diamankan dari TKP ada, yaitu satu buah sabit alat untuk memetik buah kelapa," lapar Tri Sakti.
Karena murni kecelakaan jatuh dari pohon kelapa, selanjutnya jenazah Sukarno dibawa keluarga pulang ke rumahnya untuk dimakamkan.