INDONESIATIMES - Selain Cut Nyak Dien, Cut Meutia, dan Laksamana Malahayati, tanah Aceh masih memiliki sosok wanita perkasa yang melegenda lainnya. Ia adalah Putroe Neng yang berasal dari Tiongkok.
Dilansir melalui tayangan YouTube Catatan Masa, Putroe Neng bernama asli Nian Nio Lian Khie. Putroe Neng awalnya datang ke Aceh bersama ribuan prajurit perempuan China untuk mendirikan Kerajaan Seudu.
Baca Juga : Ponpes Manarul Qur'an Ternyata Sering Tergenang Banjir, Tahun Ini Yang Terparah
Kisahnya kemudian berawal saat dirinya bertemu Meurah Johan, pangeran yang telah mengalahkan pasukan yang dipimpin Putroe Neng di medan tempur. Ribuan pasukan dari China itu pun ditawan dan banyak di antaranya kemudian masuk Islam, termasuk Putroe Neng.
Meurah Johan yang juga pendiri Kerajaan Darud Donya Aceh Darussalam terpesona dengan kecantikan Putroe dan kemudian memutuskan untuk menikahinya. Sayangnya pada saat malam pertama, Meurah Johan meninggal di tempat tidur dengan tubuh membiru.
Mendengar kabar itu, Kerajaan Aceh Darussalam pun gempar. Setelah diselidiki, kemudian diketahui bahwa kematian Meurah bukanlah unsur kesengajaan. Putroe Neng juga tak tahu memgapa suaminya mati dengan tubuh membiru.
Kejadian ini kembali terulang hingga 98 lelaki yang menikahi Putroe Neng.
Seluruh 99 pria yang menikahi Putroe Neng meninggal saat sedang malam pertama.
Meski santer kabar tentang matinya puluhan suami Putroe, masih banyak pria bangsawan yang tertarik untuk meminangnya. Padahal, Putroe Neng juga tidak sembarangan menerima pinangan laki-laki. Putroe sampai mengeluarkan syarat seperti mahar yang luar biasa tinggi dan pembagian wilayah kekuasaan terhadap pria yang meminangnya.
Hingga akhirnya datanglah laki-laki ke-100 yang bisa meminang Putroe Neng. Namanya Syeikh Syiah Hudam.
Baca Juga : Waduh! Cuplikan Justice League Snyder's Cut Bocor di HBO Max karena Kesalahan Teknis
Akhirnya terungkap mengapa 99 suami Putroe Nung meninggal dengan tubuh membiru pada malam pertama. Ternyata terungkap kalau Putroe Neng memiliki ‘senjata tersembunyi’ berupa racun di dalam organ intimnya. Namun, Putroe juga tidak menyadari adanya “senjata berbahaya” di orgam intimnya itu.
Racun tersebut ditanam oleh sang nenek yang bertujuan mengantisipasi terjadinya pemerkosaan yang rawan terjadi di masa perang kala itu.
Syeikh Syiah Hudam kemudian mampu menarik racun yang ada dalam tubuh istrinya dengan bermodalkan bambu. Sayangnya, meski racun sudah tak lagi bersemayam di tubuh Putroe, pasangan ini sama sekali tidak dikaruniai keturunan.
Meski kisahnya yang sudah melegenda di Aceh, dalam buku, cerita Putroe Neng menikah hingga 100 kali disebut hanya mitos yang tak diyakini kebenarannya. Hal ini dipertegas dengan pernyataan pengamat budaya Aceh Syamsuddin Jalil.
Ia mengatakan bahwa kisah Putroe Neng bersuami 100 tidaklah benar. Diketahui, saat ini makam Putroe Neng dan Syeikh Syiah Hudam berada di Jalan Medan-Banda Aceh, Desa Blang Pulo, Lhokseumawe, Provinsi Aceh.