MADIUNTIMES-Keberhasilan meningkatkan Usia Harapan Hidup (UHH) nampaknya tak membuat Pemerintah Kota Madiun berpuas diri. Sederet upaya masih terus dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan UHH.
Salah satunya terlihat dalam agenda Lokakarya Perencanaan Pembangunan Bidang Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB) yang dilakukan di Gedung GCIO Kominfo Kota Madiun, Senin (8/3/2021). Agenda tersebut sekaligus sebagai persiapan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kota Madiun.
Wali Kota Madiun Maidi yang hadir memimpin langsung lokakarya menyampaikan, dari tahun ke tahun, Dinas Kesehatan telah berhasil meningkatkan Usia Harapan Hidup (UHH). Capaian positif itu terlihat sejak 2018.
Di mana pada tahun 2018, UHH mengalami peningkatan sebesar 72,59 persen dari tahun sebelumnya. Kemudian naik di tahun 2019 sebesar 72,75 persen dan di tahun 2020 mencapai 72,81 persen.
Tidak hanya itu, pada tahun 2020 Indeks Pembangunan Manusia di Kota Madiun juga mengalami peningkatan, terlihat dari data 2014.
"Kini Kota Madiun berada di urutan 3 dari seluruh kota dan kabupaten di Jawa Timur dengan presentase 80,91 persen," ujarnya.
Selain itu, Maidi juga menyampaikan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 untuk modal Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Madiun dalam pemantauan, dan evaluasi program pembangunan kesehatan Kota Madiun.
Hasil Riset tahun 2018 tersebut di antaranya menyebut masih terdapat 16,7 persen Prevalensi balita gizi buruk dan kurang, 29,1 persen Prevalensi balita sangat pendek dan pendek. Kemudian 12,2 persen Prevalensi balita gemuk.
Selanjutnya dari data Riskesdas tahun 2018 tersebut, Maidi meminta agar perangkat daerah terkait segera melakukan evaluasi. "Hasil RIDKESDES 2018 agar bisa dievaluasi untuk tahun 2021 ini," tegasnya.
Selain dipimpin langsung Wali Kota Madiun Maidi, lokakarya juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya bersama perangkat daerah terkait. (ADV)