SURABAYATIMES - Jika beberapa perguruan tinggi sedang getol memberikan beasiswa Tahfidz (penghafal Al-Qur'an) kepada mahasiswanya, beda yang terjadi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Institusi yang dipimpin oleh Prof. Masdar Hilmy ini ternyata diam-diam diduga menghapuskan program beasiswa tahfidz kepada mahasiswanya. Padahal program yang dinilai baik tersebut baru berjalan. Yakni, dengan dimulai pada zaman rektor sebelumnya Prof. Abdul A'la.
Baca Juga : Begitu Dahsyatnya Lafaz Ini, Jadi Kunci Kubah di Surga
Tapi sayang, disaat ini Prof. Masdar sepertinya gagal mempertahankan program tersebut. Sehingga beberapa mahasiswa Tahfidz di sana kesulitan untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
Informasi yang dihimpun media ini, awalnya program beasiswa tersebut tidak dihapuskan di tahun pertama Prof. Masdar memimpin sebagai rektor. Namun, di tahun berikutnya program ini seakan samar-samar. Disebut ada, namun ketika dicari beberapa mahasiswa yang merupakan penghafal Al-Qur'an hanya selalu dijanjikan saja.
Beberapa mahasiswa bahkan seakan dipimpong ke sana-ke mari untuk mencari informasi tersebut. Dari pihak rektorat dilempar ke dekan, dekan ke pihak ketua jurusan. Namun, semuanya tak memberikan jawaban pasti.
Beberapa mahasiswa tersebut pun akhirnya kesulitan dan merasa dipersulit. Mereka kemudian memilih untuk membayar UKT (uang kuliah tunggal) secara mandiri. Padahal beberapa dari mereka ketika awal masuk ke UINSA, karena tertarik dengan program beasiswa Tahfidz tersebut. Sayang ketika masuk mereka seperti di PHP oleh pihak kampus.
Lantas, seperti apakah sebenarnya kronologi penghapusan program beasiswa tahfidz di UINSA Surabaya ini? Bagaimana sikap dan pernyataan pihak kampus, mahasiswa, dan pihak terkait lainnya?
Baca Juga : Makin Modis, Ubah Overall Dress dan Kemeja Ruffle Menjadi 4 Look Berbeda Yuk!
Pantau terus liputan “Beasiswa Penghafal Al-Qur'an Dihapuskan” hanya di SurabayaTimes dan www.jatimtimes.com.
