MALANGTIMES - Plengsengan tebing di kawasan Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang longsor, Kamis pagi (4/3/2021). Insiden ini juga membuat salah satu dapur milik warga ambrol dan hanyut terbawa arus sungai.
Pemilik rumah, Tarman menceritakan, kejadian longsor yang membawa hanyut dapur rumah miliknya ini diketahui setelah diberitahu tetangganya. Sesaat sebelum mengetahui jika dapurnya mengalami longsor, Tarman sempat mendengar suara ledakan 'dar'.
Baca Juga : Sosialisasikan Prokes, Anggota Satlantas Lumajang Blusukan ke Pasar Sayur Senduro
"Tadi itu saya terbangun jam 05.00 pas diteriaki tetangga, katanya dapur saya longsor. Memang itu saya juga mendengar suara ledakan dar gitu dari belakang rumah. Saya tidur dibangunkan tetangga, akhirnya saya bangunkan istri dan anak," ujarnya.
Dia pun bergegas mengecek area longsor. Ternyata, kata Tarman, tebing plengsengan setinggi kurang lebih 5 meter ambrol dan menyebabkan dapurnya hanyut.
Beruntungnya, saat kejadian tak ada barang atau pun benda miliknya yang ikut terbawa longsor. Namun, dari kejadian ini, bagian kamar rumah yang ditinggali empat orang ini juga hampir ikut mengalami longsor.
Keseharian Tarman memang tinggal bersama istri satu anak dan cucunya. Ia berharap ada perbaikan area plengsengan dekat area rumahnya tersebut, agar kejadian ini tak terulang kembali.
"Kalau barang yang ikut jatuh tidak ada, hanya dapurnya yang rusak. Tapi ini belum ada relokasi, kalau mau pindah ya kemana, harapannya kalau bisa diperbaiki ya diperbaiki saja," ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Mergosono, mengatakan jika telah melakukan pengecekan terhadap warganya. Pihaknya bersama tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang juga telah menyerahkan bantuan material dan makanan.
Baca Juga : Beli Rumah Dua Lantai di Taman Tirta, Bonus Kanopi
"Dari BPBD juga sudah dibantu untuk sesek (kayu), terpal, untuk menanggulangi terjadi longsor lebih lanjut. Kami juga koordinasi dengan dinas sosial untuk bantuan sosial yang ada di sana," katanya.
Mengingat musim hujan dengan intensitas tinggi yang masih terjadi, Karliono mengimbau warganya khususnya yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) untuk waspada. Sebab, jika curah hujan terus tinggi akan berpotensi terjadi longsor kembali.
"Saya imbau kepada warga khususnya yang berada di pinggir DAS untuk waspada dan berhati-hati. Karena bencana ini bisa terjadi kapan saja. Kalau evakuasi sepertinya masih belum karena kita perlu koordinasi lebih lanjut," tandasnya.