MALANGTIMES - Kapolres Malang AKBP Hendri Umar menegaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan para perwira agar tetap turun ke lapangan guna peningkatan posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. “(Harapannya, red) agar minggu ini bisa terlaksana 100 persen dan anggaran dana desa bisa digunakan sebagai operasional pembuatan posko PPKM,” kata Hendri.
Dari hal itu, bisa dilihat keseriusan Polres Malang dalam menekan angka penyebaran covid-19 di Kabupaten Malang. Bahkan, terkait pelaksanaan operasi yustisi baik dari Polres Malang atau pun polsek jajaran terus melaksanakan 3 kali sehari.
Baca Juga : Program Relaksasi BPJAMSOSTEK Berakhir, Ini Hasilnya untuk Peserta
Di sisi lain, Hendri mencontohkan bahwa salah satu wilayah di Kabupaten Malang masih tetap melakukan aktivitas di atas pukul 21.00 WIB. Karena hal itu Kapolres Malang kelahiran Solok, Sumatera Barat itu memberi atensi khusus kepada polsek jajaran untuk selalu melakukan pengecekan setiap hari.
“Untuk wilayah Kecamatan Dau terkait adanya kafe di wilayah Desa Mulyoagung agar lebih ditekan terkait pelaksanaan jam operasionalnya, agar Kapolsek Dau, Danramil, pak camat selalu melaksanakan pengecekan setiap hari terkait jam operasional,” tegasnya.
Sementara itu, pada pelaksanaan PPKM mikro Polres Malang juga menginstruksikan jajaran polsek untuk terus meningkatkan posko baik di tingkat RT atau pun RW. Hal itu karena saat ini pada penerapan penanganan covid-19 tetap harus mengandalkan posko PPKM mikro, karena dari situ ada proses penanganan sementara jika ada masyarakat yang terpapar.
Baca Juga : 170 Pengasuh dan Anak Berkebutuhan Khusus di Bhakti Luhur Malang Reaktif Swab Antigen Covid-19
Dari data yang diterima media ini dari Kominfo Kabupaten Malang, kabupaten terbesar kedua di Jawa Timur itu kini tercatat ada 2366 masyarakat yang terkonfirmasi positif covid-19. Angka tersebut jika dirinci, ada 2182 masyarakat yang tercatat telah sembuh, 141 meninggal, 20 dirawat di rumah sakit dan 23 melakukan isolasi di rumah.
