MALANGTIMES - Selama menjabat, Prof Dr Abdul Haris MAg melakukan akselerasi percepatan Guru Besar di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN MALIKI) Malang. Percepatan Guru Besar tersebut mengantarkan 19 Guru Besar baru yang menambah jumlah Guru Besar di UIN MALIKI Malang menjadi 26.
Bagaimana program Akselerasi Guru Besar di UIN MALIKI Malang dapat berjalan dan sukses hingga menambah 19 Guru Besar baru? Menambah jumlah guru besar di perguruan tinggi memang bukan pekerjaan mudah. Butuh kerja keras banyak pihak sehingga program tersebut dapat terwujud.
Baca Juga : Tuntut SPP Turun, Mahasiswa UMM Sempat Terlibat Saling Dorong Dengan Keamanan Kampus
Untuk mewujudkan program Akselarasi Guru Besar, Rektor UIN MALIKI Malang Profesor Dr Abdul Haris MAg Malang tak hanya sekedar memberikan dorongan, motivasi atau perintah saja untuk percepatan Guru Besar. Selain dukungan moril, pihaknya melalui lembaga UIN MALIKI Malang turut memberikan Support anggaran dalam proses maupun kebutuhan menuju gelar Guru Besar.
Ketua Senat UIN MALIKI Malang, Prof Dr HA Muhtadi Ridwan MAg membenarkan hal tersebut. Selain motivasi secara pribadi, para dosen tentunya sejak awal dibekali dengan pengetahuan terkait penelitian maupun penulisan jurnal. Hal itu dilakukan melalui kegiatan klinik jurnal.
Controlling maupun Monitoring tiap personal terhadap para Lektor Kepala dalam proses peningkatan jabatan akademik sebagai seorang Guru Besar juga dilakukan. Pihaknya mempunyai catatan nama-nama atau List Monitoring para SDM yang jelas mengenai statusnya dalam tahapan proses usulan maupun yang sudah mendapatkan SK Guru Besar.
"Kita punya catatan atau list nama-nama yang sebagai alat Monitoring. Jadi kita kirim ke satu-satu (personal). Saya kirimkan ke Rektor juga, untuk ngoprak-ngoprak (memberikan imbauan, Red). Jadi mengingatkan, kenapa kok belum berproses," jelasnya.
Selain itu, percepatan Guru Besar ini terus digiatkan oleh Prof Haris melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Malang dalam memprogram akselerasi atau percepatan guru besar. Teknis pelaksanaan percepatan Guru Besar sangat penting, sehingga perlu persiapan yang matang.
Beberapa waktu lalu, UIN MALIKI Malang sempat menyelenggarakan klinik dalam penulisan artikel. Kegiatan itu dilakukan dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan pada 29 September hingga 4 Oktober 2020, sementara gelombang kedua pada 6 hingga 11 Oktober 2020.
Dalam program tersebut, diadakan klinik jurnal yang itu mengundang pemateri berkompeten untuk membimbing dan menggembleng semaksimal mungkin. Hal itu dilakukan, agar para dosen bisa menghasilkan karya ilmiah atau artikel dengan baik sampai pada submit di jurnal terindeks scopus guna mendukung mereka menuju gelar guru besar.
Baca Juga : Diduga Stress Ketahuan Selingkuh, Seorang Wanita Muda Nekat Gantung Diri
"Biasanya, kalau tidak didorong masing-masing lalai menyimpan dokumen. Padahal itu penting. Dan ada kebijakan yang sangat luar biasa, pimpinan atau Rektor minta kepada IT untuk membikin aplikasi yang bisa diisi sendiri oleh masing-masing (SDM). Setiap hari apa yang mau dilakukan diisi. Ini merupakan instrumen evaluasi agar setiap saat kita tahu perkembangan SDM," pungkasnya.
Untuk diketahui, untuk mempercepat Guru Besar ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Malang menggandeng Prof Dr Irwan Abdullah dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tujuannya untuk menghasilkan artikel ilmiah yang siap dipublikasi di jurnal bereputasi internasional.
Tim LP2M merencanakan Yogyakarta sebagai tempat klinik intensif bagi calon profesor UIN Malang tersebut. Target pelaksanaannya dibagi menjadi dua gelombang.