INDONESIATIMES – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bergerak UMM menyuarakan aspirasi pembebasan biaya SPP selama masa pandemi. Mereka juga menolak komersialisasi pendidikan.
Dikutip dari postingan @aktivis.umm, Aliansi Mahasiswa Bergerak UMM menyuarakan 9 hal pokok sebagai berikut:
- Pemotongan SPP 50%
- Pembebasan pembayaran SPP untuk mahasiswa yang sudah tidak mengambil mata kuliah
- Meminta memberikan kuota gratis selama perkuliahan daring
- Menghentikan peningkatan biaya SPP 5% per tahun
- Meringankan biaya magang selama pandemi
- Memberikan perpanjangan masa pembayaran SPP
- Mengembalikan 50% uang P2KK dan pesmaba mahasiswa baru
- Menghentikan pungutan liar parkir masjid bagi mahasiswa UMM
- Meminta agar memberikan efektivitas pembelajaran selama masa pandemi.
@aktivis.umm juga menulis pesan kepada para birokrat kampus untuk menunggu kehadiran para mahasiswa. “Kepada para birokrat, tunggu kehadiran kami. Mohon maaf saja jika gerakan kami tidak mengenakkan dan membuat tidurmu tidak nyenyak, karena ini semua untuk menyadarkan kalian bahwa hati nurani kalian sedang mati dan perlu diperbaiki. Waktu menyusul,” tulis akun tersebut.
Baca Juga : Usai Pandemi Covid-19, Bill Gates Kembali Prediksi Ancaman Dunia di Masa Depan
Postingan yang diunggah akun @aktivis.umm tersebut membuat banyak perbincangan di Twitter. Sampai-sampai masalah itu menjadi trending topic di Twittee dengan hastag “Aliansi Mahasiswa Bergerak dengan 4 ribu cuitan.
“Tidak lagi kita ditekan oleh orang kaya. Tak boleh kita berdiam saja. Kita harus menyuarakan ketidakpuasan kita untuk masa depan negara ini. Ayo mari maju sampai kita bisa diperlakukan dengan adil. Mari maju sampai kebebasan yang sebenarnya,” cuit @NirisZe.
@wannabehumannn menulis, “Setuju banget. Dikampusku ada beberapa mahasiswa (terutama kelas karyawan) yang kesulitan bayar SPP karena pandemi yang buat mereka di PHK. Sedih, mereka udah usaha memperjuangkan kuliahnya, tapi tidak diberi toleransi sedikit pun oleh pihak Univ dimasa pandemic ini."
Baca Juga : Menteri era Soeharto Ingat Bung Hatta yang Tak Mampu Beli Sepatu, Soroti Korupsi KKP
"Aku masih Angkatan 20 belum ngerasain fasilitas kampus disuruh bayar, bayar aja mending kasih potongan kek,” tulis @urgurlfrendbaby.
Akun @Hestimaulany2 juga membalas. “Aku angkatan 19 tapi karena daring dari sebulan kenaikan semester 2 jadinya juga banyak online. Pahamnya Cuma jawab salam, ngomong iya pak, baik pak, tutup salam,” ujarnya.