Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Tokoh NU Maluku Utara Raih Gelar Doktor di UIN Maliki Malang

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Yunan Helmy

13 - Jan - 2021, 14:29

Placeholder
Rektor UIN Malang yang juga bertindak sebagai ketua dewan penguji, Prof Dr Abdul Haris MAg (berdiri, kanan), bersama Jisman Majid (kiri) usai raih gelar doktor, Rabu (13/1/2021). (Foto: Tubagus Achmad/MalangTimes) 

MALANGTIMES - Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki)  Malang kembali menggelar ujian disertasi akhir terbuka Program Doktor Pendidikan Agama Islam Berbasis Studi Interdisipliner, Rabu (13/1/2021). 

Dalam gelaran ujian disertasi akhir terbuka tersebut, FITK UIN Malang memberikan gelar doktor ke-389 terhadap salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Maluku Utara, yakni Jisman Majid. Jisman merupakan ketua Pengurus Wilayah Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Maluku Utara. 

Jisman melakukan ujian promosi doktor di UIN Malang dengan mengambil judul disertasi “Pendidikan Karakter Berbasis Spritiual di Madrasah Aliyah Negeri Ternate dan Madrasah Aliyah Alkhairaat Ternate di Ternate”. 

Dalam penyampaiannya, Jisman mengatakan bahwa seorang anak memiliki nilai-nilai pendidikan karakter yang kuat. "Mereka tahu apa yang harus dilakukan atau apa yang harus ditinggalkan. Mendapatkan kontrol langsung dari Allah. Spritiual bukan hasil tapi proses, untuk menanamkan karakter," katanya, Rabu (13/1/2021). 



Jisman memiliki studi kasus pendidikan karakter berbasis spiritual di dua sekolah tersebut. Dua sekolah tersebut merupakan sekolah yang termasuk paling tua di wilayah Maluku Utara. 

"Lembaga itu satu sekolah negeri, satu swasta. Oleh masyarakat Maluku Utara, dua lembaga pendidikan setingkat SMA adalah lembaga tertua yang ada di Maluku Utara, baik madrasah aliyah negeri atau swasta. Dulu tahun 80 sampai 90-an, ketika orang tua atau anak punya pilihan ke sekolah agama, antara dua itu," jelasnya. 

Jisman mengatakan bahwa di dua lembaga tersebut terdapat keunikan sendiri jika dibandingkan dengan lembaga-lembaga pendidikan. Utamanya dalam hal pendidikan karakter.  "Ada keunikan tersendiri salat berjamaah, istighotsah, baca Al-Quran sebelum memulai pelajaran. Ada nasihat yang dapat mengubah perilakunya. Seluruh guru bidang studi memiliki kewajiban memberikan kecerahan (spiritual, red) sesuai dengan mata pelajaran itu. Bahkan diingatkan bahwa ketika kita berusaha menghidupkan diri, maka segeralah memberlakukan salat," ucapnya. 

Di tempat yang sama, Rektor UIN Malang yang juga bertindak sebagai ketua dewan penguji, Prof Dr Abdul Haris MAg mengatakan bahwa tema yang diangkat Jisman sangat penting karena berhubungan dengan pendidikan karakter sejak dini.  "Saya kira tema yang diangkat itu penting karena pendidikan karakter. Ini pendidikan aliyah atau sederajat ini penting untuk diteliti. Bagaimana proses pendidikan karakter karena mereka punya masa depan dan harapan bangsa dan negara ini," katanya saat ditemui pewarta usai memimpin jalannya sidang ujian akhir disertasi di Gedung Megawati Soekarnoputri FITK UIN Malang. 

Dalam penjabaran disertasi Jisman, terdapat beberapa hal yang menjadi catatan penting bagi kelanjutan atas hasil ujian akhir disertasinya. "Sesungguhnya pendidikan karakter itu justru berbasis agama. Tanpa agama, rasanya sulit untuk itu. Ini saya kira tema yang paling penting," ujar Haris. 



Sementara itu, bertindak sebagai promotor atas promovendus Jisman, yakni Prof Dr  Imam Suprayogo. Dia  memberikan pesan penting dan mendalam atas kerja keras Jisman Majid dalam menyelesaikan disertasinya. 

Prof Imam Suprayogo mengibaratkan, jika seseorang berkeinginan menjadi seorang petani yang hebat, juga harus berkumpul dengan para petani hebat. Jika ingin menjadi pengusaha yang hebat, harus berkumpul dengan pengusaha yang sukses. Lalu jika ingin menjadi politikus hebat, harus berkumpul dengan politikus sukses dan hebat. 

"Persoalan kita adalah karakter, bukan politikus, pedagang, nelayan. Kita punya karakter dan akhlak yang bagus. Maka berkumpullah dengan pemilik akhlak yang paling mulia. Kumpullah dengan Rasulullah, amalkanlah segala apa yang diperbuat Rasulullah," katanya. 

"Semoga Pak Jisman terus berjuang menuju jalan Allah. Bisa menjalankan amanah ketika memimpin lembaga pendidikan maarif," sambung Imam.


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Yunan Helmy