Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, bisnis Aquascape sangat menjanjikan. Hal ini, misalnya, terlihat di Kota Batu. Di mana, bisnis aquascape atau dekorasi aquarium semakin marak peminatnya di tengah pandemi Covid-19.
Efeknya para pengrajin aquascape di Kota Batu pun bisa menikmati keuntungan di tengah lesunya perekonomian karena pandemi Covid-19.
Baca Juga : Melalui 'Festival Usaha Juragan', GrabExpress Dukung Digitalisasi 1000 UMKM di Jatim
Pengrajin dari One Fish Aquatic, Ardian Prima Widenda, menjelaskan, untuk jenisnya sendiri, aquascape banyak variannya. Diantaranya ada jenis bonsai, jungle, brazilian style, diorama, iwagumi, dan discus tank.
Ardian melanjutkan, terkait harga dari aquascape macam-macam. “Dimulai dari harga Rp 750 ribu dengan ukuran 30 sentimeter hingga ratusan juta rupiah,” ucapnya, Sabtu (19/12/2020).
Selain varian aquaspace, menurut Ardian, harga juga dilihat dari komposisi tank itu sendiri.
Turut mengdongkrak popularitas aquaspace adalah dengan adanya para selebritis Indonesia yang memiliki hobi terkait itu. Serta mulai maraknya juga gelaran kontes aquaspace.
"Apalagi meningkatnya penghobi aquascape karena banyak artis Indonesia yang menggunggah video koleksinya melalui YouTube dan banyaknya gelaran kontes aquascape secara kontinyu. Dan omzet bisnis ini naik 100 persen," jelasnya.
Lanjutnya, kebanyakan pemula Aquascape mulai mencoba merangkai aquascape sendiri di rumah. "Rata-rata yang mereka beli yaitu aquarium, tanaman air, ikan, filter air, Co2, lampu, pupuk cair, dan sebagainya untuk mencipatakan ekosistem dalam aquarium tersebut," terangnya.
Baca Juga : Lewat Festival Usaha Juragan, Dekranasda Jatim Dukung Digitalisasi 1.000 UMKM
Ardian yang juga sebagai anggota komunitas batu aquatic ini memberikan tips bagi para pemula.
“Prosesnya memang lumayan lama untuk menciptakan ekosistem minimal 1 bulan. Rata-rata aquascape bisa jadi dan bisa dinikmati dengan enak sekitar 3-4 bulan,” imbuhnya.
Jika sudah jadi aquascape, juga harus melakukan perawatan karena bila dibiarkan maka akan rusak. "Nanti tanaman airnya rontok dan muncul alga atau lumut yang menganggu tampilan sehingga tidak enak untuk dipandang," tandasnya.
