Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Aspigrata Tentukan Harga Ikan di Kolam, Bakul Gurami Tulungagung Buka Harga Riil

Penulis : Anang Basso - Editor : A Yahya

23 - Nov - 2020, 20:35

Placeholder
Pasar ikan di Jakarta / Foto : Ist / Tulungagung TIMES

Bakul atau pembeli ikan gurami di Tulungagung merespons kebijakan penetapan harga jual ikan oleh Asosiasi Pembudidaya Ikan Gurami Tulungagung (Aspigrata). Pembeli pesimis hal tersebut dapat diterapkan. Terlebih lagi soal kekompakakn sesama pembudidaya ikan gurami. 

Salah satu pembeli berinisial EH (initial) misalnya. Dia tidak yakin jika pembudidaya bisa kompak, demikian juga dengan sesama pemasok ikan gurami diyakini juga tidak bisa bersepakat.

Baca Juga : Harga Gurami Naik Signifikan di Tulungagung, Waspada Sering Terjadi Modus Curang Timbangan

"Petani itu tak begitu saja bisa kompak, sama halnya dengan pembeli susah untuk kompak. Semua akan ikut hukum pasar jika kembali masalah bisnis," kata EH, Senin saat dikonfirmasi melalui jaringan WhatsApp.

Bisa saja sebagian pembudidaya yang tergabung dalam Aspigrata menentukan harga ambil ikan di kolam. Namun, bagi EH yang akan berlaku adalah hukum pasar dengan harga fluktuatif.

"Apa ada yang mau rugi, harga di Jakarta misalnya kan terus mengalami naik turun. Belum lagi, modal kita yang belum terbayar di sana. Resiko ikan mati, ikan cacat dan lainnya," jelasnya.

Sebagai pembeli, EH yakin akan ada aksi tandingan baik oleh pembudidaya maupun pembeli ikan jika distribusi justru dipersulit tanpa melihat kondisi harga riil di pasar.

"Pasti akan ada kumpulan tandingan. Bisa juga pembudidaya diidentifikasi balik oleh pembeli jika sewenang-wenang tanpa melihat situasi pasar saat sepi," ungkapnya.

Dampaknya, bukan hanya rugi pada pembudidaya dan pembeli. Namun, komoditas ikan gurami akan diambil alih oleh wilayah lain untuk menguasai pasar ikan di Jakarta dan tempat lain. "Sebenarnya pembeli juga kasihan sama pembudidaya, harus duduk bersama. Jika ada boikot benar-benar tidak membeli hasil ikan bisa dibayangkan betapa repotnya," jelasnya.

Sebagai pembeli, EH berharap ada pihak yang netral seperti media untuk menyatukan kedua kepentingan agar sama-sama saling menguntungkan.

Jika patokan harga yang disampaikan Aspigrata per hari ini, Senin 23 November 2020 yakni Rp 27 ribu timbang kering dan Rp 30 ribu timbang basah, EH memberi gambaran realistis.

Informasi EH, di Jakarta per hari ini harga kiriman diterima untuk gurami timbang basah adalah RP 33 ribu rupiah dan timbang kering hanya Rp 25 ribu rupiah.

Baca Juga : Promo Akhir Tahun, Cat Propan di Graha Bangunan Diskon 15 Persen

Harga kolam yang paling masuk akal dengan timbangan menurut EH dibeli dengan harga timbang basah Rp 26.500 rupiah  dan kering Rp 23 ribu rupiah.

Sebelumnya, Aspigrata bersama dinas perikanan Kabupaten Tulungagung telah berkumpul dan mengeluarkan tiga sikap.

Tiga poin kesepakatan itu dituangkan dalam bentuk notulensi di antaranya berisi, tentang :

1. Menjaga kekompakan para pembudidaya gurami agar tidak merosot.

2. Membuat/mengupdate harga jual ikan supaya ada keseragaman  harga.

3. Membuat aturan main cara penimbangan hasil panen ikan gurami.

 


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

A Yahya